Joko Widodo (Jokowi) awalnya mengundang dua pedagang, Abdul Rajab (62) dan Ismail (68), Jumat (24/5/2019). Dari pinggiran Jalan Agus Salim dan Jalan Wahid Hasyim, mereka masuk ke Istana Merdeka.
Ismail mengaku menjajakan makanan dan minuman. Selain barang dagangannya ludes dijarah massa, ia bersaksi melihat sejumlah motor dibakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ismail mengaku merugi sekitar Rp 20 juta akibat kerusuhan tersebut. Ia juga mengaku terkena lemparan batu.
"Yang sebagian ada yang bilang nggak boleh dibakar, tapi ada lagi satu orang datang bilang 'udah bakar aja'. Langsung, jam 02.00 WIB kejadiannya. Itu kejadian jam 22.00 WIB baru bangun tidur. Langsung kaca-kaca pada dilempar, saya juga kena di belakang leher," jelasnya.
![]() |
Setelah pertemuan, Abdul Rajab mengaku mendapatkan bantuan dari Jokowi. Namun ia tidak tahu jumlahnya.
"Alhamdulillah Pak Presiden bantu kita. Kita bisa berusaha lagi," ujar Abdul.
Bukan hanya Pak Mail dan Pak Rajab. Hari ini giliran Pak Usma yang diundang Jokowi. Usma (64) adalah pedagang rokok dan kopi di kawasan Jalan Wahid Hasyim yang lapak dagangannya dijarah saat aksi 22 Mei.
Pertemuan antara Usma dan Jokowi berlangsung sekitar 30 menit. Pertemuan keduanya dilakukan secara tertutup dari awak media.
![]() |
Usma mengaku mendapat uang untuk modal usaha dari Jokowi. Dia juga mendapat beberapa potong pakaian.
"Dikasih baju, baju ini, tiga (potong). Sama uang tambahan buat belanja," kata Usma seusai pertemuan.
Usma mengaku senang dan bersyukur mendapat bantuan dari Jokowi. Dia akan menggunakan bantuan tersebut untuk membuka kembali warungnya yang habis dan rusak karena dijarah saat kerusuhan pada 22 Mei 2019.
"Suruh jualan lagi saja, kerja keras lagi. Paling habis Lebaran (buka warung)," kata Usma.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini