Perusuh 22 Mei Serang Asrama Brimob untuk Rebut Amunisi dan Senjata

Perusuh 22 Mei Serang Asrama Brimob untuk Rebut Amunisi dan Senjata

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Senin, 27 Mei 2019 17:37 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Foto: Nur Azizah Rizki/detikcom)
Jakarta - Polri menyebut salah satu alasan para perusuh menyerang asrama Brimob di Petamburan, Jakarta Barat, pada 22 Mei adalah untuk merebut amunisi dan senjata polisi. Para perusuh itu sudah memetakan jumlah anggota polisi yang berada di asrama Brimob.

"Ya. Salah satu sasarannya adalah menyerbu asrama Mako Brimob, untuk merebut senjatanya, untuk melakukan tindakan yang lebih berbahaya lagi. Karena di situ kekuatan hanya 50 dan sebagian besar hanya wanita dan anak-anak kecil yang bisa bertahan di situ," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (27/5/2019).


Dedi mengatakan para perusuh itu membakar sejumlah kendaraan di asrama Brimob. Sementara itu, sejumlah amunisi dan senjata masih bisa dipertahankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan ditahan, dengan kekuatan 50 orang, kemudian yang menjangkau ratusan orang, dari Slipi maupun Tanah Abang dengan secara masif, dengan menggunakan batu, bom molotov, dan benda-benda berbahaya lainnya, melakukan perusakan, pembakaran-pembakaran seluruh kendaraan yang ada di depan asrama Brimob itu dibakar semuanya," ujarnya.


Terkait kejadian ini, polisi telah menangkap 442 tersangka perusuh dan mengungkap 3 kelompok penunggang gelap. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki keterkaitan para perusuh dengan kelompok-kelompok tersebut.

"Perusuh 442 tersangka yang sedang berproses, 3 kelompok beda... 442 itu perusuh, kalau kelompok ini kepemilikan senjata api, perencanaan pembunuhan, dan teroris. Itu di luar perusuh," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal kepada wartawan di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.



Simak Juga 'Penunggang Gelap Aksi 22 Mei Target Bunuh 4 Tokoh Nasional':
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads