Keluarga Harun Rasyid Korban Rusuh 22 Mei Temui Fadli Zon

Keluarga Harun Rasyid Korban Rusuh 22 Mei Temui Fadli Zon

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 27 Mei 2019 14:32 WIB
Foto: Fadli Zon menerima keluarga korban tewas kerusuhan 22 Mei 2019 (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menerima perwakilan sejumlah keluarga korban tewas kerusuhan 22 Mei 2019. Keluarga didampingi Tim Advokasi Korban Tragedi 21-22 Mei 2019.

Pertemuan itu digelar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2019). Fadli turut didampingi anggota Komisi III F-Gerindra, M Syafii.

Dalam pertemuan itu, salah satu anggota keluarga yang hadir atas nama Didin Wahyudin. Ia mengaku sebagai ayah dari Harun Rasyid yang tewas dalam kerusuhan 22 Mei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Didin bercerita hatinya teriris ketika mendengar kabar sang anak meninggal. Ia mengaku mendapatkan kabar bahwa jenazah Rasyid ada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, kata dia, prosedur pengambilan jenazah sangat rumit.

"Harun Al Rasyid anak kedua. Laki-laki satu satunya, karena kakak dan adiknya perempuan. Perih buat saya, perih sekali, ketika saya dikabarkan bahwa anak saya sudah dalam keadaan jadi jenazah di Polsek Kramat Jati," tutur Didin.

"Yang saya bingung, waktu mengambil jenazah anak saya sulit sekali. Kenapa mengambil jenazah saja harus besok, padahal malam itu saya pengin sekali anak saya buru-buru dibawa pulang," imbuh dia.


Selain itu, menurut Didin, RS Polri tak memberikan hasil autopsi terhadap jenazah Harun. Ia saat itu mengaku heran.

"Hasil autopsi tidak diberikan. Di situ saya mempertanyakan kenapa hasil autopsi tidak diminta, apa memang tidak dikasih," ujar Didin.

Ketua Tim Advokasi Korban Tragedi 21-22 Mei, Ismar Syafrudin, mengatakan pihaknya menuntut keadilan agar kasus ini diusut tuntas. Dia menilai peristiwa ini merupakan pembunuhan.

"Ada indikasi kasus ini khawatir tidak ada pengusutan lebih lanjut. Kita sebagai WNI yang paham hukum, kita menginginkan ini... ada peristiwa pidana pembunuhan terhadap WNI yang artinya sudah mengarah pada tindakan pelanggaran HAM," ujar Ismar.

Saat menyampaikan aduan ke Fadli dan Syafii, mereka menyertakan sejumlah bukti foto dan video terkait kerusuhan 22 Mei. Sejumlah video pun sempat ditayangkan di dalam ruangan.


Menurut Ismar, foto dan video itu didapatnya dari sumber terpercaya. Ke depan, mereka masih akan memperbarui bukti-bukti terkait peristiwa tersebut.

"Sekitar 32 foto dan video. Itu yang sudah kita verifikasi. Ada banyak sekali video-video, tapi kita blm berani meng-update karena belum kita verifikasi pada sumber-sumber," kata dia.

Usai pertemuan, Fadli mengatakan akan menindaklanjuti laporan mereka. Ia bakal meneruskan laporan kepada Komisi III DPR yang membidangi urusan hukum untuk kemudian dilakukan investigasi.

"Akan kita tindak lanjuti dan kita teruskan aspirasi ke pihak terkait. Kepada Presiden RI, kepada Kapolri, kepada Komisi III untuk mendalami dan menginvestigasi sehingga ada wafatnya 8 orang minimal," kata Fadli.


Jejak 'Korban' Kerusuhan 22 Mei di Bawaslu:

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads