AS Tawarkan US$ 10 Juta bagi Penemu Pelaku Bom Bali
Jumat, 07 Okt 2005 06:30 WIB
Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah US$ 10 juta bagi para pemberi informasi yang mengarah pada penangkapan tersangka utama pelaku bom Bali pada tahun 2002 yang lalu. Iming-iming hadiah ini merupakan hadiah kedua yang dijanjikan oleh pemerintah AS dalam perangnya melawan terorisme.Pemberian hadiah bagi yang memberikan informasi untuk membunuh atau menangkap Dulmatin, militan asal Indonesia yang diduga bersembunyi di Filipina ini merupakan pemberian hadiah terbesar kedua setelah hadiah yang diberikan untuk informasi keberadaan pimpinan Al Qaeda, Usamah bin Laden dan pemimpin perlawanan Irak, Abu Musab Al Zarqawi.Dulmatin dituduh terlibat dalam serangan bom yang terjadi tiga tahun lalu, tepatnya tahun 2002. Bom ini mengakibatkan sekitar 202 orang tewas di Bali dan sebagian besar dari mereka adalah para turis.Kelompok yang diduga terkait jaringan Al Qaeda ini, kini juga menjadi perhatian, karena diduga terlibat serangan bom di restoran Rajas' dan dua kafe di Jimbaran, Bali, pada hari Sabtu (1/10/2005) yang lalu.Juru bicara Menteri Luar Negri AS, Sean McCormack, mengatakan, Dulmatin adalah spesialis elektronik yang menjalani pelatihan di kamp-kamp Al-Qaeda dan tokoh senior dalam jaringan Jemaah Islamiyah."Kita juga menawarkan hadiah US$ 1 juta bagi informasi yang mengarah pada penangkapan Umar Patek. Pasalnya, ia dituduh membantu mengkoordinasikan operasi di lapangan dalam serangan-serangan bom 2002 itu," kata McCormack seperti dikutip Reuters Kamis (6/10/2005).
(ahm/)