"Polisi selalu laksanakan early warning dan deteksi serta mengingatkan masyarakat sebelum pelaksanaan demo," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, kepada detikcom, Jumat (24/5/2019).
Baca juga: '22 Mei 2019 Bukan 1998' |
Dedi mengatakan polisi juga berkoordinasi dengan koordinator lapangan. Koordinasi dimaksudkan agar koordinator dapat mengendalikan massanya. "Polisi selalu koordinasi dengan para korlap untuk kenali dan kendalikan massanya," tuturnya.
Polisi tak segan melakukan pencegahan dengan melakukan penangkapan provokator saat demo. "Polisi melakukan deteksi aksi dan mitigasi berupa penangkapan-penangkapan sebelum dan pada saat kerusuhan terjadi," sebutnya.
Baca juga: MRT Mulai Beroperasi Normal Hari Ini |
Sebelumnya Dedi menuturkan kondisi keamanan nasional kemarin, 21 hingga 22 Mei 2019 terganggu. Terjadi kericuhan di beberapa daerah seperti di Jakarta, Medan (Sumatera Utara), Sampang (Madura), Paniai (Papua) dan Pontianak (Kalimantan Barat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusuhan 22 Mei Ganggu Ekonomi? Ini Jawaban Sri Mulyani:
(fdu/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini