"(Meninggal) ditembak, di leher apa ya, di leher nembus ke belakang," kata Bibi Farhan, Anida saat ditemui di kediamannya, Jalan Pramuka, RT 3/7, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat.
Anida mengaku keluarga Farhan tak diperkenankan mengambil selongsong bekas peluru yang menewaskan keponakannya itu. Namun, dia memastikan peluru yang menembus leher Farhan berjenis tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anida menyebut dirinya tidak tahu kalau Farhan berangkat demo ke Jakarta. Namun, dia baru mengetahui kalau Farhan berangkat bersama teman pengajiannya.
"(Berangkat sama) kumpulan pengajiannya ya, tadi dateng ke sini," sebut dia.
Polri Nyatakan Ada yang Pegang Senjata di Luar Aparat
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah mendapatkan laporan mengenai enam orang tewas dalam rusuh dini hari 22 Mei. Namun Tito meminta masyarakat jangan langsung menarik kesimpulan mereka merupakan korban aparat.
"Saya mendapatkan laporan dari Kabiddokes, ada 6 orang meninggal dunia. Informasinya ada yang kena luka tembak, ada yang kena senjata tumpul," ujar Tito dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Rabu (22/5).
Tito juga mengingatkan masyarakat soal adanya penyelundupan senjata ilegal untuk aksi 22 Mei ini. Dia bahkan menunjukkan senapan serbu M4 yang disita dari pelaku penyelundupan senjata ilegal.
Tonton video Bendera Indonesia Raksasa Membentang di Depan Bawaslu:
(gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini