Lieus ditangkap di Apartemen Hayam Wuruk, Jakarta Pusat pada pukul 05.00 WIB pagi tadi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Lieus ditangkap bersama seorang perempuan, yang bukan istrinya.
"Diakuinya sebagai ART," kata Kombes Argo kepada detikcom, Senin (20/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polda Metro Jaya kemudian menetapkan Lieus sebagai tersangka. Argo mengatakan pihaknya punya dua alat bukti yang cukup hingga menetapkan Lieus sebagai tersangka.
Setelah penetapan tersangka, polisi kemudian menangkap Lieus di Apartemen Hayam Wuruk, Senin (20/5) pagi. Ketika ditangkap, Lieus diketahui sedang bersama seorang wanita yang diakuinya sebagai asisten rumah tangganya.
Lieus sempat menolak dan melawan ketika polisi hendak membawanya ke Polda Metro Jaya. Tetapi kemudian polisi menggelandangnya ke Polda Metro Jaya setelah sebelumnya menggeledah rumahnya di Jalan Keadilan, Jakarta Barat.
"Tersangka melakukan perlawanan dia nggak mau, macem-macem lah dia ngomongnya saat dilakukan penangkapan. Tapi nggak masalah, kita ada saksi dari pak RT, sekuriti akhirnya kita bawa jam 9.00 WIB pagi ke rumahnya di Jalan Keadilan, Jakbar kita geledah di sana kita ketemu istrinya dengan pak RT," jelas Argo.
Di rumah Lieus itu polisi menyita sejumlah barang bukti seperti CCTV, alat komunikasi hingga dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kasus tersebut. Selanjutnya, sekitar pukul 11.00 WIB Lieus dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
"Saya langsung ditarik, saya diangkat kayak ogoh-ogoh ya kan. Nggak adil lah ini," kata Lieus.
Dia juga memprotes tangannya yang diborgol kabel ties. Meski begitu, Lieus menganggap hal itu sebagai bentuk perjuangannya.
"Di borgol lagi kan nggak apa-apa buat saya sih, ini namanya perjuangan nggak pernah bisa bikin takut rakyat, rakyat akan terus berjuang bukan karena dipanggil, ditangkap terus," katanya.
Lieus menegaskan akan menghadapi proses tersebut. Namun Lieus menyatakan tidak akan menjawab segala pertanyaan penyidik dalam pemeriksaan.
"Pokoknya saya hadapi semua, pokoknya saya udah bilang polisi saya nggak akan jawab satu patah katapun. Dia mau tulis apapun mana ada takutnya kita, kita berjuang ini untuk kedaulatan rakyat," tutur Lieus.
Dia juga menyatakan akan menolak makanan dan minuman dari polisi.
"Kalau minum boleh bilang nggak? Saya terang-terang nggak berani minum lain kecuali yang dari keluarga saya, juga saya gak akan makan lain kecuali yang dari keluarga saya," kata Lieus.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini