Pansel Capim Tuai Kritikan, Pimpinan KPK Tak Persoalkan

Pansel Capim Tuai Kritikan, Pimpinan KPK Tak Persoalkan

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 20 Mei 2019 13:35 WIB
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Panitia seleksi calon pimpinan (pansel capim) KPK bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai kritikan. Namun pimpinan KPK yang aktif saat ini tidak mempersoalkan.

"Mencari calon pimpinan KPK tentu tergantung besar pada bibit yang ikut daftar daripada tukang seleksinya. Karena prinsip dasar mencari calon itu sudah ada standarnya, ada model-modelnya atau tools-nya," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Senin (20/5/2019).

Meski begitu, Saut tetap mendambakan siapa pun yang duduk pada kursi pansel capim memiliki integritas. Sebab menurut Saut pansel capim yang berintegritas akan mendatangkan capim-capim yang juga berintegritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Maka harapan hasilnya akan menghasilkan pimpinan yang kompetitif dibanding pimpinan-pimpinan jilid-jilid sebelumnya tentu akan dipenuhi," kata Saut.

"Saya sih yakin (pansel capim menghasilkan capim yang berintegritas). Lagian kan masyarakat bisa menanggapi detail tentang seseorang," imbuh Saut.

Saut kemudian menceritakan tentang pengalamannya mengikuti seleksi capim KPK. Saat itu mobil Jeep Wrangler Rubicon milik Saut dipertanyakan.

"Jelas-jelas mobil itu (hasil) nabung kerja 3 tahun di luar negeri. Tapi itulah publik. Harus detail melihat calon yang akan muncul siapa mereka sejak lahir sampai dengan saat mau mendaftar. Karena integritas itu adalah hal yang sustain artinya menempel sepanjang umur," ucapnya.

Namun perihal sosok-sosok yang telah ditunjuk presiden sebagai pansel capim KPK saat ini, Saut enggan mengomentarinya. Bagi Saut, saat ini siapa pun--apalagi masyarakat--wajib memberikan masukan tentang siapa saja tokoh yang dinilai pantas dan berintegritas mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK.

"Soal siapa pansel anggap saja udah given, jadi kasih saja masukan dan informasi kepada pansel. Itu sudah membantu mencari siapa yang paling berintegritas akan dipilih. Filosofinya itu pansel hanya mewakili kita untuk memilih tapi masukan tentang calon dari kita semua jadi masih ada check and balances," kata Saut.

Berikut susunan keanggotaan Pansel Capim KPK yang dibentuk Jokowi:

Ketua merangkap anggota:
Dr. Yenti Ganarsih, S.H., M.H.

Wakil ketua merangkap anggota:
Prof. Dr. Indriyanto Senoadji, S.H., M.H.

Anggota:
1. Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo
2. Prof. Dr. Marcus Priyo Gunarto, S.H., M.Hum.
3. Prof. Dr. Hamdi Moeloek
4. Dr. Diani Sadia Wati, S.H., LL.M.
5. Dr. Mualimin Abdi, S.H., M.H.
6. Hendardi, S.H.
7. Al Araf, S.H., M.T.




Komposisi pansel ini sempat mendapat sorotan. Misalnya terkait Mualimin yang pernah menggugat laundry gara-gara jasnya kusut, meski gugatan dicabut.

Mualimin juga pernah disorot karena disebut oleh eks Wamenkum HAM Deny Indrayana mencontek saat seleksi Dirjen di Kemenkum HAM. Serta disebut terbata-bata saat ditanya transaksi Rp 2,5 miliar di polis asuransinya yang tak tercatat di LHKPN.

Ada juga nama yang disorot karena masuk dalam tim ahli RUU KUHP yang dinilai memperlemah pemberantasan korupsi, yakni Yenti dan Harkristuti. Hingga Indriyanto yang disebut pernah membela koruptor dalam ranah profesinya sebagai advokat.


Ada Apa dengan Pansel KPK Pilihan Jokowi? Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

(haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads