"Iya masih didalami masih menyangkut masalah sistem pendanaan dan beberapa jaringan ini masih dikejar oleh karenanya tolong untuk tetap bersabar," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom, Minggu (19/5/2019).
Dedi mengatakan pihaknya juga akan bekerja sama dengan PPATK untuk menelusuri aliran dana jaringan teroris tersebut. Dia meminta warga yang memiliki info soal teroris ini juga melapor ke polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya dengan adanya buku rekening, kita akan berkoordinasi dengan PPATK untuk telusuri aliran dananya," ujarnya.
Polisi menangkap Pak Jenggot di sekitar rumahnya di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (17/5), pukul 15.30 WIB. Dia diduga terafiliasi dengan jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Di rumah Pak Jenggot, ditemukan sejumlah barang bukti dari bom jenis TATP atau dikenal juga dengan istilah 'mother of satan' hingga buku-buku jihad.
Warga mengenal Pak Jenggot sebagai warga asli setempat. Sehari-hari Pak Jenggot bekerja sebagai juru parkir di Jalan Raya Bogor, tepatnya di depan sebuah pabrik. Pak Jenggot dikenal pendiam.
Polisi menyebut kelompok Pak Jenggot juga merencanakan aksi serangan bom pada 22 Mei mendatang, seperti kelompok teroris JAD lainnya.
Simak Juga 'Ngeri! Ternyata Ada Rencana Aksi Teror pada 22 Mei 2019':
(rvk/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini