"Sampai saat ini relatif aman, kondusif, seluruh Indonesia se-Nusantara relatif aman. Ada berbagai info di medsos, kita tidak boleh juga terlalu percaya, tapi prinsip institusi kepolisian itu selalu tidak boleh underestimate, kita kan ada petugas patroli siber, yang tugasnya melakukan profiling, mengidentifikasi ini siapa yang menyebar konten ini, motif apa dan lain-lain," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mabes Polri sudah menyiapkan berbagai kemungkinan-kemungkinan kontigensi dan sebagainya. Sudah kita siapkan, akan tetapi sampai saat ini, sampai hari ini semua unjuk rasa, penyampaian pendapat di muka umum dalam isu pemilu, tidak mempercaya KPU, pemilu curang, dan lain-lain masih dalam taraf aman, relatif aman," tegasnya.
Mantan Kapolrestabes Surabaya itu yakin setiap kelompok masyarakat akan menghormati hukum di Indonesia. Setiap aksi yang akan dilakukan, kata Iqbal, pasti sesuai dengan koridor hukum.
"Kami yakin dan percaya, kelompok mana pun akan menghormati hukum di negara ini. Prinsipnya kami melakukan upaya persuasif maksimal, menyampaikan ini tidak boleh dilakukan, hal-hal ini koridornya ini, dan sebagainya, gitu kan. Tetapi kalo ada siapa pun, kelompok mana pun, yang melakukan upaya-upaya melanggar hukum, anarkis, tentunya kami ada mekanisme di lapangan," ujarnya.
Selain itu, Iqbal mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aksi yang dapat mengganggu kebebasan orang lain. Menurut Iqbal, persatuan seluruh elemen bangsa merupakan hal yang utama.
"Bahwa penyampaian pendapat di muka umum itu tidak absolut, bisa dilakukan, apa namanya, seenaknya. Ada batasan-batasan, menghormati hak asasi orang, memperhatikan persatuan dan kesatuan bangsa dan sebagainya. Polisi dibackup oleh TNI, meyakinkan semua wilayah NKRI insyaallah aman," tuturnya.
Tonton juga video Sejumlah Kepala Daerah Sepakat Jaga Kedamaian Jelang 22 Mei:
(knv/hri)











































