OSO Cerita Tak Bisa Jadi Anggota DPD Lagi, Ini Kata Ketua MK

OSO Cerita Tak Bisa Jadi Anggota DPD Lagi, Ini Kata Ketua MK

Tsarina Maharani - detikNews
Rabu, 15 Mei 2019 20:13 WIB
Ketua MK Anwar Usman (Foto: Tsarina/detikcom)
Jakarta - Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) sempat bercerita mengenai dirinya yang tidak bisa lagi menjadi anggota DPD karena terbentur putusan Mahkamah Konstitusi. Ketua MK Anwar Usman menanggapi kisah OSO. Apa kata dia?

"Sudahlah, kan nggak boleh saya mengomentari putusan sendiri. Biarkanlah itu," kata Anwar usai menghadiri buka puasa bersama di kediaman OSO di Jl Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MK memutuskan tidak membolehkan pengurus partai politik mencalonkan diri sebagai anggota DPD. Saat ini, diketahui OSO juga merupakan Ketua Umum Hanura dan enggan melepaskan jabatan tersebut.

Anwar pun menegaskan seorang hakim MK tidak boleh mengomentari keputusan lembaga itu sendiri. "Kalau putusan MK, hakim MK nggak boleh memberi komentar atas putusan itu. Itu kode etiknya," ujar dia.



Sebelumnya, OSO menceritakan perjalanan hingga dia tidak bisa mencalonkan diri lagi sebagai anggota DPD saat buka puasa bersama yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penyebabnya adalah karena OSO tak mau melepas jabatan Ketum Hanura.

Padahal, MK tidak membolehkan pengurus partai politik mencalonkan diri sebagai anggota DPD. OSO pun mengatakan bahwa ini adalah buka puasa bersama yang terakhir bersama DPD.

"Dan ini hari adalah hari terakhir saya buka puasa bersama DPD lagi. Karena saya udah diputuskan oleh MK tapi orangnya nggak berani dateng ke sini," cerita OSO dalam sambutannya saat berbuka puasa bersama di kediamannya, Jl. Karang Asem, Kuningan, Jakarta Selatan (15/5).


(tsa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads