Sindiran Tajam TKN ke Said Didu yang Pensiun PNS demi Jadi Oposisi

Sindiran Tajam TKN ke Said Didu yang Pensiun PNS demi Jadi Oposisi

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Selasa, 14 Mei 2019 13:22 WIB
Ace Hasan Syadzily (Tsarina/detikcom)
Jakarta - Said Didu memutuskan pensiun dini dari pegawai negeri sipil (PNS) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) karena ingin fokus mengkritik pemerintah. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mempertanyakan alasan baru sekarang Said Didu pensiun.

"Oh jadi Pak Said Didu ini ASN ya? Kok baru mengundurkan dirinya sekarang? Bukankah selama masa kampanye beliau ini ikut-ikutan berakrobat mengkritik pemerintahan Jokowi yang tentu menguntungkan secara politik untuk pasangan Prabowo-Sandi?" tanya Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Selasa (14/5/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace juga mempertanyakan apakah Said Didu tidak mengetahui kode etik seorang PNS dalam Pemilu. Sebab, kata dia, seperti diketahui, seorang PNS harus menjunjung tinggi netralitas.

"Apakah Pak Said Didu tidak tahu kode etik seorang aparatur sipil negara (ASN)? Kan jelas dalam UU Pemilu seorang ASN itu tidak boleh berpolitik dan harus netral?" katanya.

"Kan selama ini Pak Said Didu selalu mengkritik soal netralitas ASN dan pegawai BUMN? Terus apakah itu tidak berlaku untuk dirinya sendiri?" imbuh Said Didu.

Ace kemudian membandingkan sikap Said Didu dengan Koordinator Jubir BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurut dia, Dahnil lebih gentle dibandingkan Said Didu lantaran mundur sebagai PNS sejak bergabung dengan BPN Prabowo-Sandiaga.

"Saya kira yang lebih fair ya seperti Mas Dahnil Anzar. Beliau mundur pada saat beliau bergabung dengan BPN sebagai dosen di Untirta. Itu lebih gentle daripada setelah kalah lalu menyatakan mengundurkan diri sebagai ASN," katanya.

Politikus Golkar itu pun meminta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mendalami alasan pensiun dini Said Didu. Selain itu, Ace meminta KASN mengkaji aktivitas Said Didu sebagai PNS saat Pemilu kemarin.

"Saya kira Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) harus terlebih dahulu menelisik lebih lanjut tentang alasan pensiun dini dan aktivitas Pak Said Didu yang secara langsung maupun tidak langsung pada saat kampanye Pilpres 2019 ini. Kan aturan harus ditegakkan kepada siapa pun, tanpa pandang bulu," ujar Ace.



Sebelumnya, Said Didu memutuskan pensiun dini dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) karena ingin fokus mengkritik pemerintah. Dia mengundurkan diri setelah menjadi abdi negara selama 32 tahun.

"Saya mengajukan pengunduran diri ke sekretaris utama ke BPP Teknologi untuk keinginan saya untuk berhenti menjadi pegawai negeri sipil setelah mengabdi 32 tahun 11 bulan 24 hari. Yang sebenarnya saya masih punya kesempatan untuk tidak pensiun sampai umur 65 tahun karena saya, jadi seharusnya pensiun itu 2027, tapi saya majukan jadi 2019," ucap Said Didu.

"Alasan utama saya adalah saya ingin bebas berkiprah di negeri untuk melakukan perbaikan, itu alasan utama saya. Tidak diatur-atur oleh aturan yang dibikin sedemikian rupa, hingga ruang pengabdian semakin sempit," imbuhnya.


Said Didu: Kecurangan Pemilu Terstruktur, Sistematis, dan Masif:

[Gambas:Video 20detik]

(mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads