"Dia cukup mumpuni dan sebetulnya aset negara. Kalau sampai sebuah lembaga kehilangan dia itu adalah sebuah kehilangan besar, karena bagi saya itu adalah sebuah aset," kata juru bicara BPN Dian Fatwa kepada wartawan, Selasa (14/5/2019).
"Karena dia bersikap cukup sportif karena selama ini mengkritik pemerintah, barangkali ini adalah sikap yang cukup sportif dan dia akan selalu bisa memberikan yang terbaik di mana pun dia berada," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Said Didu Pensiun Dini demi Jadi 'Oposisi' |
Dian menganggap mundurnya Said dari PNS sebagai keputusan yang tepat. Dengan begitu, menurutnya, Said bisa lebih bebas memberikan kritik yang konstruktif.
"Lebih baik dia (Said) berada di luar dan justru akan lebih bebas memberikan kontribusi di organisasi yang lain yang bisa menerima masukan yang konstruktif. Kalau masukan konstruktif tidak diterima akan sulit bagi sebuah organisasi untuk bisa berkembang, karena organisasi bisa berkembang tidak hanya dengan orang-orang yang hanya menerima perintah atau hanya menjalankan instruksi, tapi juga melihat sebetulnya ada hal yang layak untuk diperbaiki," tutur Dian.
Sementara itu, juru debat BPN Saleh Partaonan Daulay mengatakan kritik Said masih dalam koridor yang benar tapi disampaikan secara parsial dan belum menjawab kebutuhan konkret masyarakat luas. Saleh berharap Said bisa memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi pemerintah.
"Dengan begitu, pemerintah bisa menjadikan kritik itu sebagai referensi atau masukan dalam melayani masyarakat. Masyarakat pun bisa melihat bahwa kritik itu tidak disampaikan atas dasar ketidaksukaan dan keinginan menyalah-nyalahkan," ujarnya
Sebagai mantan birokrat yang sudah melanglang buana mengurus lembaga dan instansi negara, lanjut Saleh, Said diyakini memiliki ilmu dan pengalaman yang luas.
"Dia pasti mumpuni jika memberikan kritik, terutama di bidang yang selama ini digelutinya ketika menjabat," lanjut Saleh.
Sebelumnya, Said Didu memutuskan pensiun dini dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) karena ingin fokus mengkritik pemerintah. Dia mengundurkan diri setelah menjadi abdi negara selama 32 tahun.
"Saya mengajukan pengunduran diri ke sekretaris utama ke BPP Teknologi untuk keinginan saya untuk berhenti menjadi pegawai negeri sipil setelah mengabdi 32 tahun 11 bulan 24 hari. Yang sebenarnya saya masih punya kesempatan untuk tidak pensiun sampai umur 65 tahun karena saya, jadi seharusnya pensiun itu 2027, tapi saya majukan jadi 2019," ucap Said Didu.
"Alasan utama saya adalah saya ingin bebas berkiprah di negeri untuk melakukan perbaikan, itu alasan utama saya. Tidak diatur-atur oleh aturan yang dibikin sedemikian rupa, hingga ruang pengabdian semakin sempit," imbuhnya. (azr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini