PD Minta Poyuono Ditegur, Gerindra: Itu Wewenang Mahkamah Partai

PD Minta Poyuono Ditegur, Gerindra: Itu Wewenang Mahkamah Partai

Elza Astari Retaduari - detikNews
Sabtu, 11 Mei 2019 13:07 WIB
PD Minta Poyuono Ditegur, Gerindra: Itu Wewenang Mahkamah Partai
Arief Poyuono. (Dok Pribadi)
Jakarta - Demokrat meminta Gerindra memberi peringatan kepada Waketum Arief Poyuono karena meminta Demokrat keluar dari koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Apa jawaban Gerindra?

"Kami sekarang fokus membahas soal pilpres. Fokus menghadapi real count dan rekapitulasi yang akan dilaksanakan puncaknya tanggal 22 Mei. Urusan sanksi, ada mahkamah partai yang mengurus. Itu wewenang Mahkamah Partai. Fokus kami bukan soal sanksi atau teguran," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade saat dimintai tanggapan, Sabtu (11/5/2019).

Namun Gerindra menegaskan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur solid, termasuk dengan Demokrat. Andre memberi contoh dengan solidnya para sekjen yang melakukan pertemuan semalam, di mana Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan turut hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"BPN Prabowo-Sandi sangat solid, Demokrat solid bersama kami. Tadi malam sudah ada pertemuan dengan seluruh sekjen koalisi, di situ Demokrat juga menegaskan sangat solid. Jadi tidak benar informasi BPN atau Gerindra mempersilakan Demokrat keluar dari koalisi," ucap juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu.

"BPN dan Gerindra solid bersama Demokrat dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur," sambung Andre.

Soal pernyataan Arief Poyuono yang 'mengusir' Demokrat dari koalisi, Andre mengaku tak mengetahuinya. Pernyataan Arief bukan representatif dari sikap Gerindra ataupun BPN Prabowo-Sandiaga.

PD Minta Poyuono Ditegur, Gerindra: Itu Wewenang Mahkamah PartaiAndre Rosiade (Tsarina/detikcom)

"Mengenai pernyataan Bang Arief Poyuono, terus terang saya tidak tahu Bang Arief dapat informasi dari mana. Yang jelas, sikap Gerindra dan BPN solid. Kami solid bersama Demokrat," tutur Andre.

Arief Poyuono sebelumnya meminta PD keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandiaga. Poyuono meminta Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tak bersikap seperti serangga undur-undur.

Demokrat berang atas pernyataan Poyuono. Gerindra pun diminta memberi peringatan.


"Kami meminta kepada Gerindra untuk segera menegur Poyuono dan meminta maaf," kata Ketua DPP PD Jansen Sitindaon.

"Kami sebagai sesama teman koalisi juga menyarankan kepada Gerindra untuk mengingatkan orang semiring Poyuono ini, biar nggak kampungan gitu," tambahnya.



PD Diminta Keluar dari Koalisi Prabowo, PAN: Perlu Diklarifikasi:

[Gambas:Video 20detik]

(elz/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads