Geger Karateka Nasional Masuk Jaringan Teroris

Round-Up

Geger Karateka Nasional Masuk Jaringan Teroris

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 10 Mei 2019 22:26 WIB
Olah TKP penemuan bom di Bekasi. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - YM alias Kautsar (18) ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri karena diduga terlibat dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi. YM merupakan karateka atau atlet karateka muda yang sudah menorehkan prestasi di tingkat nasional.

"Anak ini memiliki prestasi di bidang olahraga karate dan (prestasinya) sudah mencapai tingkat nasional," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).


Dari data profil Kautsar yang diberikan Polri, YM aktif di kejuaraan karate sejak 2015. Prestasinya antara lain juara II Karate Sekolah Se-Bekasi, juara II Karate Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), juara III Karate Piala Wali Kota Se-Jabar, juara III Kejurnas Karate di Bali, juara II Kejuaraan SKK Migas di Cepu, Jateng, juara III Kejurnas Karate di Kalimantan Selatan, dan juara II Karate Kejuaraan Wali Kota Bekasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Disayangkan sekali anak muda gampang terpapar radikalisme. YM dilatih merakit bom, kemampuannya sama dengan tersangka T (anggota JAD Lampung) yang ditembak," ujar Dedi.

Kautsar ditangkap di rumah kontrakan RT 004 RW 041 Nomor 22C, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5) pukul 20.33 WIB. Dari tangan Kautsar, polisi menyita laptop, hardisk, buku catatan, pisau cutter, obeng, lakban, remote control mobil, baterai, dan komponen listrik.

"Alat-alat untuk membuat remote control sebagai pemicu bom," ucap Dedi.

Sebelum menangkap Kautsar, Densus lebih dulu menangkap EY alias Rafli di sebuah SPBU Pertamina, Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (8/5) siang. Rafli adalah amir sekaligus donatur kelompok teroris JAD Bekasi dan JAD Lampung.

"EY fasilitator yang merekrut anak-anak muda untuk bergabung di JAD Bekasi. Dia berhasil merekrut anak muda bernama YM alias Kautsar, usia 18 tahun, lulusan SMA negeri di Bekasi pada 2018," ujarnya.

YM baru setahun bergabung dengan JAD Bekasi pimpinan EY alias Rafli. YM dikader langsung oleh EY selama setahun.

Dedi menuturkan alasan EY alias Rafli merekrut YM menjadi anggota kelompoknya adalah idealisme YM tinggi dan memiliki prestasi. YM lalu dilatih merakit bom.

"Yang penting dia punya wawasan dulu, idealisme dulu. Kemudian dia dikader untuk bisa merakit bom. EY juga melihat YM memiliki kemampuan bela diri yang bagus. Artinya bahwa ke depan anak ini bisa diandalkan. Itu dari perspektif EY kenapa dia merekrut YM," ujar Dedi.


Dedi mengatakan orang tua YM kaget saat anaknya ditangkap. Setahu orang tua YM, lanjut Dedi, anaknya bepergian ke luar rumah untuk latihan karate.

"Orang tuanya shock dengan kondisi YM (yang terpapar radikalisme). Orang tua kan nggak bisa mengontrol 24 jam apa yang dilakukan anaknya di luar. Orang tua tahunya YM, selain untuk latihan bela diri, juga kegiatan sosialisasi dengan teman-temannya," cerita Dedi.

"YM keluar dari rumah selalu membawa pakaian bela diri, (kegiatannya di JAD Bekasi) ter-cover-nya karena dia atlet, ke luar rumah untuk bela diri, latihan," sambung dia. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads