"EY fasilitator yang merekrut anak-anak muda untuk bergabung di JAD Bekasi. Dia berhasil merekrut anak muda bernama YM alias Kautsar, usia 18 tahun, lulusan SMA negeri di Bekasi pada 2018. Anak ini memiliki prestasi di bidang olahraga karate dan (prestasinya) sudah mencapai tingkat nasional," jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data profil Kautsar yang diberikan Divisi Humas Polri kepada detikcom, remaja 18 tahun itu aktif di kejuaraan karate sejak 2015. Prestasinya antara lain Juara II Karate Sekolah se-Bekasi, Juara II Karate Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Juara III Karate Piala Wali Kota se-Jabar, Juara III Kejurnas Karate di Bali, Juara II Kejuaraan SKK Migas di Cepu, Jateng, Juara III Kejurnas Karate di Kalimnatan Selatan, dan Juara II Karate Kejuaraan Wali Kota Bekasi.
"Disayangkan sekali anak muda gampang terpapar radikalisme. YM dilatih merakit bom, kemampuannya sama dengan tersangka T (anggota JAD Lampung) yang ditembak," ujar Dedi.
Kautsar ditangkap di rumah kontrakan RT 004 RW 041 Nomor 22C, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin, Rabu (8/5), pukul 20.33 WIB.
Dari tangan Kautsar, polisi menyita laptop, hard disk, buku catatan, pisau cutter, obeng, lakban, remote control mobil, baterai, dan komponen listrik.
"Alat-alat untuk membuat remote control sebagai pemicu bom," ucap Dedi.
Sebelum menangkap Kautsar, Densus 88 Antiteror lebih dulu menangkap Rafli di sebuah SPBU Pertamina, Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, siang kemarin. Rafli adalah amir sekaligus donatur kelompok teroris JAD Bekasi dan JAD Lampung.
Simak Juga Detik-detik Bom di Toko HP Bekasi Diledakkan Tim Gegana:
(aud/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini