"Sebetulnya ya menurut saya ya tunggu saja tanggal 22 Mei karena kan kita ini negara hukum. Jadi ya seharusnya seluruh warga negara menurut saya dan beliau (Ma'ruf) kalau hal itu sama-sama sepakat dari sejak di BPIP," ujar Megawati kepada wartawan di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019)
Megawati mengatakan semua pihak harus menahan diri hingga pengumuman hasil Pemilu 2019 final, yakni pada pengumuman rekapitulasi 22 Mei 2019 nanti. Megawati juga menyebut semua pihak tahu apa yang harus dilakukan saat ini untuk menghindari konflik akibat perbedaan saat pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati menyebut pemilu bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia. Gelaran pemilu sudah dilakukan sejak 1955 dan setiap peralihan kepemimpinan pemerintah selalu dinikmati rakyat. Oleh karena itu, Megawati mengimbau agar kedua kubu tidak ribut-ribut dalam gelaran Pemilu 2019.
"Jadi ya memang sekarang ini semuanya menginginkan baik dari 01 maupun 02, ya sudah, tidak perlu ribut-ribut. Karena semuanya sudah diatur dari hukum formal Indonesia saya kira," pungkas dia.
Soal rekonsiliasi, isu ini sudah digaungkan para tokoh agama. Kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga pernah merespons positif, bahwa rekonsiliasi akan terwujud setelah pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu 2019 disambung rentang waktu gugatan di MK. Rekonsiliasi bisa terwujud dalam suasana Lebaran.
"Saya rasa Juni atau Juli akhir kelar. Juli, ya paslah, habis Lebaran. Insyaallah kita sudah bisa bergandengan lagi sama-sama fokus membangun Indonesia," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin (22/4). (dnu/dnu)