"Sejak awal Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah bilang bahwa kita akan tetap bersahabat. Dua kandidat ini sudah berkomitmen, apapun hasilnya mereka akan tetap bersahabat. Ini menjadi highlight yang akan menjadi landasan seluruh pendukung," tutur Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin (22/4/2019).
Dia meminta agar semua pihak tidak merasa ketakutan secara berlebihan. Andre menyampaikan, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi. Tentu saja persaingan Pemilu berlangsung seru, tapi bakal mereda usai kontestasi itu berlalu, seperti pengalaman 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini persaingan belum selesai. KPU belum mengumumkan hasil rekapitulasi suara secara resmi. Bila hasi Pilpres 2019 sudah diumumkan, masih ada rentang waktu gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Baru setelah itu, diperkirakan usai lebaran, Prabowo dan Jokowi akan rekonsiliasi.
"Saya rasa Juni atau Juli akhir kelar lah. Juli, ya pas lah, habis lebaran. Insyaallah kita sudah bisa bergandengan lagi sama-sama fokus membangun Indonesia," kata Andre.
Persaudaraan kubu Prabowo dan Jokowi sebagai sesama anak bangsa dijaminnya bakal tetap terjaga. Rekonsiliasi sebagaimana diserukan tokoh-tokoh Agama tinggal tunggu waktu saja.
"Saya setuju permintaan tokoh-tokoh agama, tapi ya tentu ada proses. Sabar saja," kata Andre.
Juru debat BPN Prabowo-Sandi, Saleh Daulay, memandang persatuan harus tetap terjaga, apapun kondisinya, ada atau sedang tidak ada Pilpres. Sejauh ini, dia memandang tak ada konflik yang berarti, sehingga istilah rekonsiliasi seperti kurang cocok. Meski begitu, Saleh setuju dengan esensi seruan rekonsiliasi itu.
"Tentu bagus sekali imbauan itu, tapi seharusnya tidak hanya diserukan pas Pilpres, perlu sepanjang waktu dan sepanjang massa. Saya memahami, tapi jangan sampai seolah-olah mau ada dua kubu besar yang akan ribut," kata Saleh.
"Jokowi dan Prabowo sudah menyerukan semua untuk tenang. Saya kira semua akan mengikuti," kata Saleh.
Baca juga: Jokowi Ingin Merangkul Prabowo |
Seruan rekonsiliasi pertama kali terucap dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Ternyata Muhammadiyah juga siap menjadi mediator 'rekonsiliasi nasional', istilah yang dikemukakan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Seruan senada juga disampaikan banyak tokoh agama lain, yakni Waketum PBNU Zainut Tauhid, Uskup Agung Jakarta Ignasius Suharyo yang optimis soal rekonsiliasi, Pendiri Ponpes Daarut Tauhid Aa Gym, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen bin Smith, hingga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Simak Juga Video BPN: Kami Siap Terima Jika Prabowo Kalah, Tapi...
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini