Salah satu saksi Hanfi Fajri mengatakan dirinya mencermati proses hitung riil (real count) termasuk lampiran form C1 yang ditampilkan Situng KPU. Menurutnya, form C1 sering tidak sesuai dengan hasil rekapitulasi calon presiden yang ditunjukkan.
"Kami lihat juga proses-proses penghitungan. Terus, lampiran-lampiran. Banyak di sini saya punya catatan kurang lebih ada 20 form yang saya cermati, ada yang dilampitkan form C1 ternyata bukan untuk presiden, tapi untuk DPD atau legislatif," ujarnya dalam sidang lanjutan soal aduan BPN Prabowo-Sandi di Gedung Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanfi bahkan pernah melihat form C1 bertuliskan nama buah. Buah anggur-apel di form pasangan calon 01 dan buah Sawo-Durian di form pasangan calon 02.
"Selain itu ada yang lebih janggal lagi, yang lebih aneh, lebih lucu, mungkin KPU lapar atau apa, di situ ada form C1 tulisannya anggur-apel sama sawo-durian. Entah di KPU melampirkan dalam keadaan lapar atau gimana, saya nggak tahu. Anggur-apel itu untuk form pasangan 01 dan Sawo-durian untuk form pasangan 02," katanya.
Pengamatan itu disebutkan Hanfi dilihatnya pada 1 Mei 2019 di salah satu TPS kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Tulisan itu menurutnya tidak berubah setelah beberapa jam dilihatnya.
"Itu saya lihat di situng, di kabupaten Bandung Barat Kecamatan Cililin tanggal 1 Mei 2019 sekitar beberapa jam saya lihat," ucapnya.
Senada dengan Hanfi, saksi fakta lainnya Zulham juga melihat tulisan yang sama. Ia melihat pada 4 Mei 2019.
"Soal anggur, sawo saya lihat tanggal 4 Mei 2019 masih ada, belum terganti," sambungnya.
Bawaslu menggelar sidang lanjutan soal aduan BPN Prabowo-Sandi terkait dugaan kecurangan dalam Situng KPU. Laporan ini dilaporkan BPN pada Kamis (2/5) lalu. Selain soal Situng, BPN Prabowo-Sandiaga melapor ke KPU terkait lembaga survei yang merilis quick count Pilpres 2019.
BPN: Kami Tidak Tanggung Jawab Soal C1 di Menteng:
(eva/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini