Paparan Kominfo itu dirilis pada 19 April 2019. Ada sebanyak 22 temuan hoax yang dipaparkan Kominfo.
Dari 22 temuan itu ada mengenai cuitan Mirah Sumirat melalui akun Twitter (m_mirah) yang mendapatkan stempel hoax. Sumber stempel hoax itu merujuk pada pemberitaan Viva.co.id yang mengcounter cuitan Mirah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu dipahami bahwa cuitan di akun Twitter pribadi saya, khususnya terkait jumlah TPS adalah dimaksudkan jumlah TPS dalam Pemilu serentak 2019. Sementara itu di sisi lain, Subdit Pengendalian Konten Internet Kominfo membantah cuitan saya menggunakan dasar counter berita dari laman viva.co.id yang berjudul 'Cek Fakta: Benarkah di Bekasi ad 6000 TPS dan Prabowo Menang' yang menyatakan bahwa jumlah TPS di Kota Bekasi adalah sejumlah 3030 TPS berdasarkan penelusuran viva.co.id di laman resmi KPUD Kota Bekasi untuk Pilkada Serentak 2018," kata Mirah dalam pernyataan hak jawabnya kepada redaksi detikcom, Kamis (7/5/2019).
![]() |
"Dari sini tentu kita sudah bisa pahami bahwa ada yang tidak nyambung, cuitan akun Twitter pribadi saya membahas jumlah TPS di Kota Bekasi untuk Pemilu Serentak 2019, sementara Subdit Pengendalian Konten Internet Kominfo yang mengambil data sanggahan dari berita Viva.co.id adalah data jumlah TPS di kota bekasi untuk Pilkada Serentak 2018, jelas tidak nyambung," sambungnya.
Secara terpisah, redaksi viva.co.id juga telah mengakui melakukan kesalahan pemberitaan mengenai cuitan Mirah tersebut. Mereka juga telah melakukan ralat pemberitaan.
"Atas pemberitaan ini, VIVA menyampaikan permohonan maaf karena berita tersebut mengutip data yang keliru. Selain itu juga tidak ada konfirmasi dari yang bersangkutan. VIVA juga memuat secara utuh Hak Jawab yang disampaikan Mirah Sumirat," demikian pernyataan Viva yang menyertai pemuatan hak jawab Mirah pada 26 April. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini