AHY, yang merupakan Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (2/5/2019). Pertemuan itu diikuti kontroversi perihal posisi Partai Demokrat.
Posisi Demokrat sebagai anggota koalisi pro-Prabowo-Sandiaga memantik kontroversi ini. Bagaimana mungkin putra Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melangkah memenuhi undangan Jokowi di suasana pasca-pemungutan suara? Partai Demokrat dinyatakan tetap berada di koalisi pro-Prabowo-Sandi. Namun manuver politikusnya selalu mengejutkan!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barangkali memang tak ada hubungannya, tapi barangkali juga ada. Yang jelas, sehari setelah AHY bertemu dengan Jokowi, Prabowo batal menjenguk Ibu AHY, Ani Yudhoyono, yang dirawat di National University Hospital (NUH). Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai Prabowo tak jadi menjenguk Ani karena ngambek.
Rachland mengaitkan pertemuan AHY dengan Jokowi pada Kamis (2/5). Dia mengutarakan penilaiannya sembari menegaskan Demokrat tak akan meninggalkan Koalisi Indonesia Adil Makmur, koalisi pendukung Prabowo. Rachland meminta Prabowo tak berburuk sangka terhadap pertemuan AHY-Jokowi.
"Lucu juga. Bilang Demokrat tak diinginkan, tapi marah-marah saat Demokrat dinilai tak memenuhi keinginannya. Katanya pro politik akal sehat? Ayo dong jangan ngambekan," tulis Rachland di akun Twitter-nya, Sabtu (4/5/2019).
Tentu saja kubu Prabowo membantahnya. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, membantah anggapan bahwa Prabowo tak jadi menjenguk Ani Yudhoyono karena ngambek, melainkan lantaran padatnya jadwal silaturahmi ke beberapa daerah di Sumatera.
Kontroversi setan gundul
Setelah Rachland, giliran Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang bermanuver. Dia menyebut Prabowo dipengaruhi setan gundul. Entah siapa yang dia maksud sebagai setan gundul. Bahkan dia mengancam akan hengkang dari koalisi bila setan gundul tetap ada di lingkaran dalam Prabowo.
"Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yang tidak khianati rakyat," kata Andi dalam Twitter resminya, Senin (6/5). Cuitan Andi ini dibagikannya kepada sejumlah wartawan.
Mengenai setan gundul ini, Andi tidak menyebutkan secara rinci siapa sosok yang disorotnya itu. Dia hanya menyebut sosok 'setan gundul' ini merupakan sosok yang tidak rasional dan mempengaruhi Prabowo.
"Dalam Koalisi Adil Makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya, muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi, dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata Andi.
Genderuwo
Sementara Andi Arief menyebut sosok misterius itu sebagai setan gundul, politikus Partai Demokrat Benny K Harman lebih memilih menyebut sosok misterius di dekat Prabowo itu sebagai genderuwo.
"Bukan setan gundul, tapi monster demokrasi atau genderuwo," cuit Benny Harman menanggapi Twitter Andi Arief, Senin (6/5/2019).
Benny menyebut genderuwo adalah sosok benalu politik yang memakan tuannya sendiri. Namun penyebutan ini juga tak disertai nama yang jelas.
"Tangan-tangan kotor yang tidak kelihatan yang menjadi benalu demokrasi. Namanya benalu yah lama-lama makan tuannya sendiri!" tulis Benny Harman.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini