Mardani Haramkan 2019 Ganti Presiden, Gerindra: Itu Hashtag Kampanye

Mardani Haramkan 2019 Ganti Presiden, Gerindra: Itu Hashtag Kampanye

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 05 Mei 2019 07:32 WIB
Foto: Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria. (Dwi-detikcom)
Jakarta - Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menilai pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang mengharamkan 2019 Ganti Presiden hanya lah hashtag kampanye semata. Menurut Riza, maksud Mardani benar bahwa masa kampanye sudah lewat, tetapi proses pemilu masih berjalan sehingga harus tetap mengawal suara.

"Ya kan apa yang disampaikan Pak Mardani itu maksudnya adalah hashtag untuk kampanye. Karena kampanyenya sudah selesai maka hashtag untuk kampanyenya juga sudah selesai. Namun kan Pak Mardani juga menjelaskan bahwa sekarang kita semua sedang menunggu proses rekapitulasi yang diselenggarakan oleh KPU," kata Riza, saat dihubungi, Minggu (5/5/2019).

Riza mengatakan Mardani juga optimistis pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diusung memenangkan Pilpres. Dengan demikian ia menilai tak ada yang salah dengan pernyataan Mardani, ia sependapat karena massa kampanye sudah berakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jadi yang disampaikan Pak Mardani sudah betul sekali pun Pak Mardani bilang siapapun yang terpilih begitu kan tapi Pak Mardani juga menyampaikan bahwa Pak Mardani meyakini bahwa yang akan terpilih nanti Prabowo-Sandi," ungkapnya.

Riza mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus mengumpulkan C1 dari seluruh Indonesia, serta mengawal proses rekapitulasi. Selain itu pihaknya juga masih berupaya mengumpulkan barang bukti kecurangan untuk dilaporkan ke Bawaslu.


"Kita menerima mengumpulkan, menampung bukti bukti kecurangan yang ada, tempat meneruskan laporan ke Bawaslu terkait adanya kecurangan-kecurangan apakah sebelum kampanye atau pada saat sebelum pencoblosan, pada saat pencoblosan maupun setelah pencoblosan. Jadi kecurangan itu ada tiga fase sebelum pemungutan suara, pada saat hari pemungutan suara dan fase setelah hari pemungutan suara," ujarnya.


Sebelumnya, Mardani memberikan pernyataan itu sambil menanggapi soal rekonsiliasi. Ia kemudian meminta antarkubu tak perlu saling sahut karena pemilu sudah selesai. Bahkan ia pun berhenti menyerukan tagar 2019GantiPresiden, istilahnya 'mengharamkan'.

"Contoh nih saya dikenal penggagas hashtag 2019GantiPresiden. Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Sekarang apalagi, sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal," ujar Mardani di kompleks DPR, Jakarta, Jumat (3/5).


Saksikan juga video 'Projo: Tagar Ganti Presiden Tebar Kebencian, Kita Punya Tandingan':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads