"Buat saya, itu boleh dilakukan, tapi garis bawahnya, saat kita ketemu, tetap saja garis bawahi dan tegaskan masing-masing keyakinan dan sikap politiknya," kata Mardani di kompleks DPR, Jakarta, Jumat (3/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat sudah cerdas, memang kita berbeda, tetapi yang tidak menang harus jadi pihak yang kritis-konstruktif mencintai persatuan bangsa. Sekarang ini contohnya Apple sama Samsung tempur di pengadilan, tapi Apple pesan LCD kepada Samsung. Kita boleh kompetisi, tapi pada saat yang sama tetap kooperatif," ungkapnya.
"Negeri ini perlu keteladanan. Jadi jangan takut juga berbeda. Nanti masyarakat akan sadar sendiri, oke kita bisa berbeda, tapi kan kita bisa mencintai dalam perbedaan," imbuhnya.
Sebelumnya, AHY bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5) sore. Keduanya melakukan pertemuan empat mata.
Dalam pertemuan itu, AHY berbicara tentang menjadi bagian besar untuk mewujudkan Indonesia yang semakin baik lagi.
"Alhamdulillah sore ini saya bisa silaturahmi, sudah lama tidak silaturahmi. Tadi juga jadi suatu yang baik untuk silaturahmi setelah kesibukan beliau dan kami juga di lapangan selama 8 bulan terakhir ini," ujar AHY setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).
"Yang jelas, semangatnya adalah kita ingin melihat Indonesia ke depan semakin baik. Kita juga harus terus menyumbangkan pemikiran dan gagasan karena tentunya sebagai semangat dari demokrasi dan keinginan mewujudkan Indonesia semakin baik ke depan," ucap AHY. (yld/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini