"Kita ingin memberikan support ya dan sekaligus meminta pimpinan KPK supaya tidak takut dan tidak loyo untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di KPK," ucap Samad di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, muncul gejolak lain ketika KPK melantik 21 penyidik baru yang dilatih secara independen. Para penyidik baru itu sebelumnya merupakan penyelidik KPK. Namun gejolak muncul dengan tersebarnya poster-poster yang mempermasalahkan pengangkatan penyelidik menjadi penyidik itu.
"Karena kita tahu kalau KPK terus terganggu dengan problem-problem internalnya itu akan mempengaruhi kinerja KPK itu sendiri. Sebenarnya itu intinya," ucap Samad.
"Tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena kalau dibiarkan berlarut-larut, saya khawatir agenda pemberantasan korupsi akan terganggu," imbuh mantan Ketua KPK itu.
Selain itu, Samad menyinggung tentang perkembangan pengusutan kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan serta sejumlah teror lain kepada pimpinan ataupun pegawai KPK. Dukungan, disebut Samad, sangat penting bagi KPK saat ini.
Sebelum Samad hadir, sejumlah perwakilan koalisi masyarakat sipil telah hadir. Salah satunya peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
Saksikan juga video 'Abraham Samad: Teror Pimpinan KPK Buntut Kasus Novel':
(dhn/dhn)











































