"Atas nama Pemerintah, atas nama Bapak Presiden Jokowi, atas nama Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla, kami menyampaikan duka cita yang mendalam. Yang pertama, atas gugurnya perwira, prajurit Polri yang gugur dalam tugas yang melaksanakan tugas demokrasi, ikut mengawal dan mengamankan pileg, pilpres ini," kata Tjahjo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2019).
Bripka Arif merupakan anggota Satuan Brimob Polda Metro Jaya yang gugur pada 18 April usai mengamankan salah satu PPK di Cikarang, Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kedua, pemerintah memberikan penghargaan dan apresiasi kepada perwira dan prajurit Polri yang gugur. Penghargaan dan apresiasi atas tugas, dedikasinya penuh 24 jam lebih," sambung Tjahjo.
![]() |
Tjahjo menilai tingkat partisipasi rakyat dalam pemilu yang menembus angka lebih dari 80 persen tak lepas dari jasa kepolisian dalam rangka mensukseskan Pemilu 2019.
"Sehingga masyarakat merasa aman merasa lancar menggunakan hak pilihnya di TPS. Tapi Tuhan punya kehendak lain, di samping suksesnya pileg dan pilpres ini, ternyata banyak yang gugur," tutur Tjahjo.
Tjahjo menyebut banyaknya petugas pengamanan maupun panitia penyelenggara pemilu yang gugur akan menjadi bahan evaluasi Pemerintah, DPR, KPU dan Bawaslu. Soal evaluasi sistem Pemilu, Tjahjo menyebut pembahasan dilakukan bersama sejumlah pihak.
"Sistemnya apakah tetap disatukan antara pileg, pilpres dan pilkada, atau dipisahkan pileg sendiri, pilpres sendiri. Atau pilpres dan pilkada digabung atau bagaimana, nanti kami serahkan dalam pembahasan detail bersama-sama DPR terpilih nanti, KPU dan semua pihak," ujar Tjahjo.
Saksikan juga video 'Mendagri Pastikan Petugas Pemilu yang Wafat Dapat Santunan':
(aud/fdn)