TKN Jokowi Terus 'Goda' Demokrat-PAN

Round-Up

TKN Jokowi Terus 'Goda' Demokrat-PAN

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Mei 2019 07:20 WIB
Presiden Jokowi bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf amin terus melemparkan 'godaan' ke Partai Demokrat dan PAN untuk bergabung. PD dan PAN merupakan partai Koalisi Indonesia Adil Makmur, yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dirangkum detikcom, Kamis (2/5/2019), Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menyatakan PD dan PAN paling berpeluang merapat ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Ia menyebut kedua partai itu memiliki chemistry dengan TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Saya melihat yang punya peluang besar ke depan PAN dan Demokrat," kata Karding, Rabu (1/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


PAN membantah. Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menyatakan saat ini PAN berfokus pada penghitungan suara Pemilu 2019 dan berjanji tidak akan mengecewakan masyarakat.

"Yang realistis bagi PAN saat ini adalah menunggu penghitungan suara pilpres dan pileg. Dari situ nanti akan kelihatan langkah apa yang akan diambil PAN ke depan. Yang jelas, PAN tidak akan membuat kecewa masyarakat. Untuk itu, PAN juga akan mendengar aspirasi mereka," kata Saleh.

Soal isu PAN bakal bergabung ke KIK sudah berembus sejak beberapa waktu lalu. Mula-mula, bergulir isu reposisi PAN dari Waketum PAN Bara Hasibuan yang kemudian dibantah partai berlambang matahari putih itu sendiri.


Perihal reposisi PAN itu berkaitan dengan perbincangan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (24/4). Sekjen PAN Eddy Soeparno menegaskan PAN konsisten di kubu Prabowo-Sandiaga.

"Tidak perlu berspekulasi lebih jauh terkait pertemuan ini. Kita tetap konsisten berada di Koalisi Adil Makmur. Jangan percaya rumor," kata Eddy, Jumat (26/4).

TKN pun sempat kembali 'memanaskan' isu itu dengan menyebut koalisi BPN Prabowo-Sandiaga mulai retak akibat pertemuan Zul dan Jokowi tersebut. Isu keretakan itu kemudian kembali dibantah.

Sementara itu, 'godaan' kepada Partai Demokrat sebelumnya juga pernah dilontarkan Karding pada Sabtu (27/4). Ia menyebut peluang PD bergabung cukup besar karena hubungan Jokowi dengan pimpinan Demokrat baik.

"Wacana bergabungnya PD dalam Koalisi Indonesia Kerja merupakan wacana yang cukup wajar mengingat komunikasi Presiden Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono maupun putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berlangsung dengan cukup baik," kata Karding.


PD merespons positif 'tawaran' pihak Jokowi. Menurut Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin, pihaknya akan mempertimbangkan ajakan tersebut.

"Saya kira kalau ajakan itu didasari iktikad baik kalau dilakukan pada saat yang tepat, tentunya bukan hal yang buruk menurut saya, itu hal baik. Kalau ajakan dilandasi iktikad baik, tentu kami merasa sangat terhormat untuk mempertimbangkannya," ujar Amir.


Soal 'saat tepat' yang dimaksud Amir adalah setelah seluruh tahapan pemilu serentak, termasuk Pilpres 2019, selesai. Hasil final dari pemilu, ditegaskan Amir, harus diterima semua pihak.

"Segala kemungkinan yang terbaik untuk bangsa dan negara selalu membuka jalan upaya-upaya terbaik yang dilakukan siapa saja," sebutnya.


Saksikan juga video ''Goda' PD, TKN Buka Peluang Koalisi Pasca-pemilu':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(tsa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads