Jam Rolex hingga Berlian Ikut Diangkut di OTT Bupati Talaud

Round-Up

Jam Rolex hingga Berlian Ikut Diangkut di OTT Bupati Talaud

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 30 Apr 2019 19:03 WIB
Bupati Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip (Foto: Instagram/Sri Wahyumi Maria Manalip)
Jakarta - Bermula dari gerakan senyap di Ibu Kota, seorang kepala daerah dari kabupaten paling utara di Indonesia terjaring operasi tangkap tangan KPK. Berbagai barang mewah diduga KPK bukan menjadi hak dari si bupati itu, mulai dari berlian hingga arloji asal Britania Raya.

Pimpinan KPK Laode M Syarif mulanya memberitahu tentang operasi yang biasa disebut OTT itu. Syarif menyebut OTT dilakukan pada Senin, 29 April tengah malam di Jakarta.

"Tim mengamankan 4 orang pihak swasta di Jakarta," kata Syarif pada Selasa, 30 April 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Empat orang itu digiring ke kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan awal. Waktu bergulir membawa tim KPK lainnya di Kabupaten Talaud yang berada di ujung utara Indonesia.

Menjelang siang, Sri Wahyumi Maria Manalip yang merupakan Bupati Talaud itu ditangkap. Syarif menyebut ada seorang lain yang juga diamankan KPK, meski identitasnya belum diungkap.

Bupati Sri dan seorang itu kemudian dibawa dari Talaud menuju Manado dan berlanjut ke Jakarta. Memang apa latar belakang penangkapan itu?



Meski belum terang betul, setidaknya KPK memberikan sedikit bocoran tentang OTT itu. Syarif menyebut OTT dilakukan karena diduga adanya transaksi haram terkait proyek di Kabupaten Talaud.

"Diduga telah terjadi transaksi terkait pengadaan atau proyek di Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud," kata Syarif.

Namun soal proyek apa yang dimaksud, Syarif belum membuka suara, pun pimpinan KPK lainnya. Syarif hanya menyampaikan bila si bupati diduga menerima barang-barang mewah demi proyek itu.

"Diduga hadiah yang diberikan berupa tas, jam dan perhiasan berlian dengan nilai sekitar ratusan juta rupiah," kata Syarif.




Ketua KPK Agus Rahardjo yang kemudian ditanya tentang informasi terbaru hanya menambahkan adanya jam tangan Rolex yang turut disita. Selebihnya, Agus menjanjikan adanya konferensi pers tentang OTT itu.

"Sabar menunggu. Nanti pasti akan konpers (konferensi pers), karena kita baru akan ekspose jam 5 sore," sebut Agus.

Namun yang perlu diingat bahwa status hukum mereka yang terjaring OTT ini masih sebagai terperiksa. Baru setelah nantinya KPK menggelar perkara atau ekspose maka ditentukanlah siapa sebenarnya tersangkanya.
Halaman 2 dari 2
(dhn/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads