"Jadi kita ingin membangun konfigurasi pemerintahan yang kuat dan efektif, di mana MPR juga mengemban tugas yang sangat penting, terlebih dari PDI Perjuangan juga mengusulkan gagasan pentingnya haluan negara ke depan," ujar Hasto di Jl Taman Patra XII Blok M5, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019). Hasto mengatakan itu menjawab pertanyaan soal isu Zulkifli melobi Jokowi.
Hasto belum memastikan apakah ada proses komposisi ulang dalam pemerintahan selanjutnya jika Jokowi-Ma'ruf resmi ditetapkan KPU menang Pilpres 2019. Hasto menyebut hal itu masih akan dibicarakan dalam komunikasi antarpartai Koalisi Indonesia Kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto mengaku tidak tahu pasti terkait isu permintaan jabatan itu. Namun ia memastikan dialog antara Jokowi dan Zulkifli Hasan berlangsung baik.
"Tentang minta dan tidak kan kami tidak tahu. Tapi yang jelas, dialog dengan Bapak Presiden Jokowi berlangsung dengan sangat bagus dan ini juga sebagai hal yang positif untuk disampaikan kepada rakyat. Bahwa pemilu berlangsung, quick count yang tak perlu diragukan lagi. Maka dilakukan proses dialog. Ini hal yang baik," paparnya.
Diketahui sebelumnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan disebut sudah melobi Jokowi untuk bisa kembali mendapatkan kursi pimpinan MPR di parlemen untuk periode 2019-2024. Permintaan Zulkifli ini disampaikan Jokowi saat bertemu dengan elite dan jubir TKN Jokowi-Ma'ruf pada Minggu (27/4) malam lalu.
"Bahwa minta itu saya dengar memang ada meminta, peran apa yang kira-kira dilakukan oleh PAN. Itu sesuai dengan resources atau sumber daya yang ada di PAN. Ada pembicaraan soal kursi pimpinan MPR," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, kepada detikcom, Selasa (30/4).
PAN membantah pernyataan Johnny G Plate itu. PAN menyatakan tidak pernah meminta apa pun kepada Jokowi.
"Kami tidak pernah minta apa-apa ke beliau," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Selasa (30/4). (eva/idh)











































