BPN soal KIK Pamer Kuasai DPR: Saya Takut, Nanti Bisa Dirancang

BPN soal KIK Pamer Kuasai DPR: Saya Takut, Nanti Bisa Dirancang

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 29 Apr 2019 18:44 WIB
Ferry Mursyidan Baldan (Pradito R Pertana/detikcom)
Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, berdasarkan hasil quick count (QC) internal mereka untuk Pemilu 2019, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menguasai 60,7 persen kursi di DPR. Menanggapi hal itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengatakan tetap menunggu penghitungan resmi.

"Semua bermula, berangkat ketika sudah clear, perolehan semua partai pada masing-masing dapil sudah clear. Kalau sudah clear, kita konversi menjadi kursi. Setelah itu, tentukan siapa calon terpilih," kata Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan, kepada wartawan di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).


Ferry sebetulnya tak melarang kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu optimistis. Namun dia khawatir, jika penghitungan suara resmi tidak sesuai, kubu Jokowi-Ma'ruf akan merancang agar hasilnya sesuai dengan QC internal mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Optimis boleh, tapi jangan kaya quick count. Nanti saya takut. Dia target 60 persen kursi, perolehan kurang. Nanti bisa dirancang (jadi 60 persen). Yang jadi korban pemilu itu sendiri," ujar Ferry.

Sebelumnya, Hasto memamerkan perolehan suara koalisi Jokowi-Ma'ruf di DPR. Berdasarkan hasil QC, perolehan suara partai pendukung Jokowi-Ma'ruf lebih dari 50 persen.


Berdasarkan hasil QC mayoritas lembaga survei, ada lima parpol KIK yang memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen, yaitu PDIP, Golkar, PKB, NasDem, dan PPP. Menurut Hasto, berdasarkan hasil QC internal, partai pendukung Jokowi-Ma'ruf menguasai 60,7 persen kursi DPR.

"Simulasi berdasarkan quick count yang kami lakukan di setiap dapil DPR RI, maka Koalisi Indonesia Kerja setidaknya mendapatkan 349 kursi atau 60,7 persen. Suatu dukungan yang akan memperkuat sistem presidensial. Selamat buat Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin," terang Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (29/4). (aik/zak)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads