"Dampak bencana lain adalah 12.000 jiwa mengungsi dan 13.000 jiwa terdampak. Ternak mati terdapat sapi 106 ekor, kambing/domba 101 ekor, dan kerbau 4 ekor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Senin (29/4/2019).
Sutopo mengatakan data ini per pukul 08.00 WIB hari ini. Selain itu, sejumlah bangunan rusak seperti 184 rumah, 7 unit fasilitas pendidikan, 40 titik insfrastruktur rusak/terendam yang terdiri dari jalan, jembatan, oprit, gorong-gorong, yang tersebar di 10 kabupaten/kota, dan 9 lokasi sarana prasarana perikanan dan kelautan yang tersebar di 5 kab/Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, family kid, peralatan bayi, lampu emergency, jembatan bailey, dan pembangunan jalan darurat," ujarnya.
Sutopo menyampaikan korban banjir dan longsor yang menimpa 9 kabupaten/kota di Bengkulu hingga kini tercatat 29 orang meninggal dunia, 13 orang hilang, 2 orang luka berat, dan 2 orang luka ringan. Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 22 orang meninggal.
Baca juga: Bengkulu Dinyatakan Daerah Tanggap Darurat |
Korban meninggal akibat tanah longsor yang terjadi di kaki Gunung Bungkuk Kabupaten Bengkulu Tengah. Sementara korban meninggal lainnya terdapat di Kabupaten Kepahiang sebanyak 3 orang, Kabupaten Lebong 1 orang dan Kota Bengkulu 3 orang," ucapnya.
Dari 29 orang meninggal, 28 jenazah sudah berhasil diidentifikasi. Sedangkan 1 jenazah masih dalam proses identifikasi.
Selain itu, sebanyak 13 orang hingga saat ini belum ditemukan. Rinciannya, 1 di Kabupaten Kaur, 2 di Kota Bengkulu, dan 10 di Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban," ujarnya.
Saksikan juga video 'Tinjau Banjir Bengkulu, Kepala BNPB Ingatkan Lingkungan yang Berubah':
(idh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini