"Air mulai magrib kemarin, tapi kalau yang ke jalan sekitar jam 23.00 WIB tadi malam," kata Agus, salah satu warga di wilayah Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu, Minggu (28/4/2019), yang dikutip dari Antara.
Dia mengatakan air di danau itu cukup jarang meluap meski banjir melanda wilayah Kota Bengkulu. namun debit air kiriman yang tinggi dari Bengkulu Tengah dan dari daerah Air Sebakul Kota Bengkulu membuat danau meluap.
Air yang masuk ke jalan raya membuat jalan poros Kota Bengkulu itu tergenang dan licin. Akibat luapan air danau ke jalan raya, banyak pengendara yang memutar balik dan menghindari jalur tersebut.
Agus mengatakan bila luapan air terus meninggi bukan tidak mungkin jalan akan jebol. Dia mengatakan warga sekitar sudah meminta Dinas Perhubungan melarang truk besar dan bus melewati jalan Danau Dendam.
"Kami yang tinggal di pinggir Danau Dendam meminta jalan ini ditutup sementara agar tidak jebol," ucap Agus.
Warga lainnya, Zhuan, mengatakan tanggul danau itu pernah jebol pada 1989 akibat banjir besar yang melanda wilayah Bengkulu.
"Kondisinya cukup riskan karena saat ini saja aspal jalan mulai terangkat," ujar Zhuan.
Danau Dendam Tak Sudah merupakan danau buatan yang dibangun oleh kolonial Belanda guna mengairi sawah yang berada di Kelurahan Semarang.
Dahsyatnya Banjir Bengkulu Dipantau dari Udara, Simak Videonya:
(rvk/dnu)