"Sebagian kontribusi dari kejadian ini sekarang ini adalah soal teknis, soal manajemen kepemiluan. Betapa beban yang tadinya dipikirkan oleh kita, secara praktik lapangan lebih dari yang kita pikirkan," ujar anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dalam diskusi bertema 'Silent Killer Pemilu Serentak' di d'Consulate Resto & Lounge, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi beban-beban, misalnya, ada situasi TPS baru dibuka, itu sebenarnya biasa saja tapi kemudian ada logistik yang kurang itu kan langsung sepaneng (tegang), stres kan. Nah psikis-psikis seperti ini juga kita mungkin tidak pernah kita pikirkan," kata Afif.
Selain itu, menurut Afif, keterlambatan logistik juga mempengaruhi banyaknya petugas yang meninggal. Afif menyebut banyak logistik Pemilu 2019 yang belum sampai di TPS pada hari pemungutan suara.
"Tapi muaranya memang di antaranya memang soal manajemen distribusi logistik, karena H-1 misalnya masih banyak logistik yang belum lengkap di masing-masing TPS dan lain-lain," tuturnya.
Baca juga: Bawaslu: 55 Pengawas Pemilu Meninggal Dunia |
Dia menyebut kritik ini disampaikan agar pemilu berikutnya lebih baik. Dia berharap pemilu bisa berjalan secara efisien.
"Ruang kritik inilah yang saya kira memang menjadi catatan untuk menjadi penyempurnaan, perbaikan, dan untuk kebaikan pemilu di masa yang akan datang," kata Afif.
"Pasca-kejadian ini saya kira bagaimana kita membuat pemilu dengan sistem efisien, dengan tidak melelahkan ini saya kira usulannya bisa dari siapa pun," sambungnya.
Sebelumnya, KPU menyebut jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia terus bertambah menjadi 230 orang. Sedangkan ada 1.671 orang yang sakit.
"Bertambah, jumlah anggota wafat sebanyak 230 dan sakit 1.671," ujar komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Jumat (26/4).
Sementara itu, Bawaslu menyebut personel pengawas pemilu yang meninggal dunia dalam pemilu berjumlah 55 orang. Mereka terdiri atas personel panitia pengawas (panwas) tingkat TPS hingga panwas tingkat kecamatan (panwascam).
"Sampai hari ini sudah 55 orang, ini juga hal lain yang sebenarnya kami sedih," ujar anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).
Saksikan juga video 'Analisis KPU Soal Penyebab Anggota KPPS Bertumbangan':