Maka Ditjen Perhubungan Laut menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2019 yang digelar di Merlyn Park Hotel Jakarta pada Kamis (25/4/2019).
"Rapat koordinasi ini untuk memantapkan koordinasi antar-instansi terkait, penyedia jasa, maupun asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan laut Lebaran, agar tercipta mudik selamat yang guyub dan rukun," ujar Sekretaris Jenderal Kemenhub, Djoko Sasono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan tersebut, Djoko mengingatkan agar selalu mengutamakan keselamatan pelayaran tanpa kompromi.
"Pastikan kondisi kapal-kapal yang akan digunakan untuk angkutan laut lebaran dalam kondisi yang laik laut. Lakukan pemeriksaan uji petik secara terus menerus menjelang datangnya kegiatan mudik Lebaran dan utamakan selalu keselamatan dan keamanan pelayaran," paparnya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Wisnu Handoko mengatakan dari waktu ke waktu jumlah penumpang angkutan laut Lebaran terus mengalami pertumbuhan yang cenderung naik.
"Untuk tahun 2019 diperkirakan jumlah penumpang akan mencapai 1,91 juta orang atau terjadi peningkatan sebesar sekitar 4,80% dibandingkan dengan angkutan laut Lebaran tahun 2018," katanya.
Ia mengimbau agar jajaran Kemenhub bisa memberikan pelayanan terbaiknya kepada para penumpang dan operator kapal serta memberikan pelayanan dengan cepat dan merespons dengan gesit segala sesuatu yang menjadi tugas Aparatur Sipil Negara Insan Perhubungan dalam penyelenggaraan angkutan laut Lebaran 2019.
Wisnu turut mengingatkan kepada kepala otoritas pelabuhan, kepala KSOP, kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP), dan badan usaha pelabuhan untuk memastikan agar seluruh terminal penumpang dalam kondisi bersih dan nyaman untuk menerima calon penumpang.
"Pemerintah dan BUMN bersama dengan para operator kapal harus menjamin setiap calon penumpang yang datang ke pelabuhan memiliki tiket. Berikan sosialisasi dan pemahaman secara baik dan sabar agar calon penumpang membeli tiket secara online dan tidak memaksakan diri datang ke pelabuhan tanpa tiket," jelasnya.
Ia juga meminta jajaran Ditjen Perhubungan Laut harus mampu berubah lebih baik dari waktu ke waktu dalam budaya transportasi yang lebih modern pada masyarakat. Mulai dari membeli tiket secara online untuk menghindari calo dan antrian panjang di loket serta menjamin setiap penumpang mendapatkan tempat duduk dan mengedukasi masyarakat agar tidak naik ke kapal dengan bawaan bagasi berlebihan.
"Sudah waktunya pengelola pelayaran mulai menerapkan pembatasan barang bawaan penumpang seperti halnya di pesawat dan kereta api. Lakukan perubahan pelayanan embarkasi dan debarkasi yang lebih teratur dan terpisah antara penumpang dan bagasi, sehingga lebih mudah dalam melakukan pengaturan penempatan penumpang dan barang bagasi. Meski ini tidak mudah namun harus dimulai sedikit demi sedikit karena membutuhkan sinergi antara operator kapal, badan usaha pelabuhan dan syahbandar," katanya.
Dalam masa Angkutan laut Lebaran Tahun 2019, Kemenhub kembali akan menyelenggarakan program Mudik Gratis Sepeda Motor Dengan Kapal Laut. Program yang tahun ini ditujukan untuk rute Jakarta-Semarang (PP) diharapkan mampu mengurangi risiko kepadatan dan kecelakaan jalan raya. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini