"Hasil pengawasan kita di lokasi tidak terbukti. karena saksi yang jelas melihatnya tidak ada," kata Komisioner Bawaslu Kota Serang Rudi Hartono saat dikonfirmasi detikcom, Banten, Kamis (25/4/2019).
Pria yang bonyok dipukuli itu bernama Suwandi (26). Menurut Suwandi, pemukulnya adalah keluarga caleg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Bawaslu juga sempat melakukan investigasi terkait dugaan pencoblosan ganda itu. Petugas mengecek ke TPS di mana Suwandi memilih. Tapi, bukti bahwa pria itu melakukan coblos ganda nihil.
Selain itu, TPS di mana korban memilih sangat berdekatan. Korban memilih di TPS 53 Lingkungan Cikepu dan dia dituduh memilih di TPS 93. Memang katanya sempat ada keributan di TPS akibat tuduhan itu.
"Kita indikasinya memastikan benar tidak memilih 2 kali. Investigasi kami di lapangan tidak terbukti," ujarnya.
Bawaslu sendiri tidak ikut campur pada urusan pidana jika korban melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Bawaslu menyerahkan sepenuhnya ke penegak hukum.
Sebelumnya, Suwandi dituduh melakukan coblos ganda oleh keluarga caleg. Ia dipukuli sampai babak belur di dekat TPS 93 Kota Serang. Yang ia tahu, pemukul menurutnya tetangganya sendiri dan keluarga caleg. Ia mengelak coblos dua kali di 2 TPS berbeda.
"Nggak terima katanya saya nyoblos dua kali. Namanya saudaranya ikut nyalon. Padahal mah tetangga cuma beda RT," ujarnya.
Pemukulan ini kemudian oleh korban dilaporkan ke Polres Kota Serang pada Selasa (23/4) malam.
Saksikan juga Video Pencoblosan Ulang di Gresik karena Ada Pemilih Gelap:
(bri/dnu)











































