Kapitra Ampera Jawab PA 212 dan Eggi soal Pemulangan Habib Rizieq

Kapitra Ampera Jawab PA 212 dan Eggi soal Pemulangan Habib Rizieq

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 23 Apr 2019 12:14 WIB
Kapitra Ampera (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)
Jakarta - Niatan caleg PDIP Kapitra Ampera untuk menjemput Habib Rizieq Syihab dari Arab Saudi mendapat tanggapan miring dari Persaudaraan Alumni 212 dan juga pengacara Habib Rizieq, Eggi Sudjana. Kapitra memberikan tanggapan balik.

"Untuk Bernard (Sekretaris PA 212 Bernard Abdul Jabbar), saya ingin luruskan persepsinya bahwa yang saya lakukan ini merupakan ikhtiar berbuat baik. Harusnya ini didoakan supaya terealisasi," ujar Kapitra kepada wartawan, Selasa (23/4/2019).

Dia menjelaskan, hubungannya dengan Habib Rizieq lebih dari sekedar relasi pengacara-klien. Hubungan Kapitra dan Habib Rizieq adalah hubungan manusia dalam kemanusiaan. Maka upayanya untuk menjemput Rizieq tak usah ditanggapi berlebihan seperti kebakaran jenggot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlalu picik berpikirnya jika hubungan saya dengan Habib Rizieq Syihab hanya sebatas lawyer dengan kliennya. Ada hubungan yang lebih luas dan bermakna dari pada itu yakni hubungan human in humanity. Yang saya sampai suatu ikhtiar baik untuk semua jadi tidak perlu terbakar jenggot, karena dalam teologi Islam keinginan baik jika tidak di wujudkan dapat satu kebajikan, jika di wujudkan dapat dua kebajikan di sisi Allah Azawajjalla. Di posisi ini saya berdiri" kata Kapitra.



Kapitra mengatakan Prabowo telah berjanji memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia seandainya menang Pilpres. Sementara di sisi lain, lanjutnya, hasil quick count sejumlah lembaga memenangkan Jokowi. Karena alasan itulah, lanjut Kapitra, dia memiliki gagasan untuk memulangkan Habib Rizieq. Soalnya, bila menunggu Prabowo menang untuk memulangkan Rizieq, maka itu lebih sulit terealisasi.

"Di sini saya melihat oportunity harus punya peluang untuk diurus agar bisa pulang. Sementara, kalau menunggu Prabowo, tipis kemungkinanya Habib Rizieq Syihab bisa di jemputnya pulang ke Indonesia berdasakan indikator tersebut. Jadi apa salahnya keinginan baik yang saya tawarkan Mungkin salah buat orang-orang yang lagi menunggu pengumuman kekalahanya," tutur Kapitra.

Meski begitu, dia mengatakan semuanya tetap perlu menunggu keputusan KPU terkait hasil Pilpres 2019. "Meski kita juga tahu quick count tidak memiliki legitimasi. Kita tunggu keputusan KPU," tutur Kapitra.

Sedangkan menanggapi pernyataan Eggi, Kapitra menepis bahwa dia hanya mencari sensasi. Dia mengklaim lolos dalam pileg ke DPR, sehingga tak perlu lagi melakukan manuver-manuver tertentu.



"Untuk Eggi, ini bentuk keinginan baik. Kok responsnya begitu. Kok bilang saya cari sensasi. Saya menang kok di dapil saya," tutur Kapitra. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads