"Untuk Bernard (Sekretaris PA 212 Bernard Abdul Jabbar), saya ingin luruskan persepsinya bahwa yang saya lakukan ini merupakan ikhtiar berbuat baik. Harusnya ini didoakan supaya terealisasi," ujar Kapitra kepada wartawan, Selasa (23/4/2019).
Dia menjelaskan, hubungannya dengan Habib Rizieq lebih dari sekedar relasi pengacara-klien. Hubungan Kapitra dan Habib Rizieq adalah hubungan manusia dalam kemanusiaan. Maka upayanya untuk menjemput Rizieq tak usah ditanggapi berlebihan seperti kebakaran jenggot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapitra mengatakan Prabowo telah berjanji memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia seandainya menang Pilpres. Sementara di sisi lain, lanjutnya, hasil quick count sejumlah lembaga memenangkan Jokowi. Karena alasan itulah, lanjut Kapitra, dia memiliki gagasan untuk memulangkan Habib Rizieq. Soalnya, bila menunggu Prabowo menang untuk memulangkan Rizieq, maka itu lebih sulit terealisasi.
"Di sini saya melihat oportunity harus punya peluang untuk diurus agar bisa pulang. Sementara, kalau menunggu Prabowo, tipis kemungkinanya Habib Rizieq Syihab bisa di jemputnya pulang ke Indonesia berdasakan indikator tersebut. Jadi apa salahnya keinginan baik yang saya tawarkan Mungkin salah buat orang-orang yang lagi menunggu pengumuman kekalahanya," tutur Kapitra.
Meski begitu, dia mengatakan semuanya tetap perlu menunggu keputusan KPU terkait hasil Pilpres 2019. "Meski kita juga tahu quick count tidak memiliki legitimasi. Kita tunggu keputusan KPU," tutur Kapitra.
Sedangkan menanggapi pernyataan Eggi, Kapitra menepis bahwa dia hanya mencari sensasi. Dia mengklaim lolos dalam pileg ke DPR, sehingga tak perlu lagi melakukan manuver-manuver tertentu.
"Untuk Eggi, ini bentuk keinginan baik. Kok responsnya begitu. Kok bilang saya cari sensasi. Saya menang kok di dapil saya," tutur Kapitra. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini