Pengamat politik Universitas Andalas (Unand), Edi Indrizal, berpendapat kekalahan calon presiden Jokowi pada pemilu presiden 2019 di Sumatera Barat disebabkan faktor mulai dari ideologi, sosiologis, kultural hingga psikologis.
"Jadi semua faktor tersebut saling terkait satu sama lain sehingga membentuk perilaku kolektif masyarakat dalam memilih," kata Edi di Padang seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya dukungan 12 kepala daerah di Sumbar lewat deklarasi terbuka ke Jokowi tak berpengaruh. Bahkan, Edi menilai dukungan itu sebagai strategi yang keliru.
"Yang terjadi bukannya suara semakin bertambah, malah lebih turun dibanding pemilu presiden 2014," ujarnya.
Edi melihat strategi yang dipakai timses 01 untuk memenangkan Jokowi tidak menjawab persoalan yang terjadi. Edi menilai timses tak tahu apa yang dibutuhkan oleh warga Sumbar.
Terkait dengan persoalan ideologi, ia melihat sejak awal PDIP selaku partai pengusung Jokowi sulit mendapat tempat di hati masyarakat Sumbar. Kemudian soal psikologis ia melihat ada yang memandang ini adalah pilihan yang hebat dan rasional.
Pada sisi lain semakin maraknya penggunaan media sosial juga ikut andil membuat masyarakat lebih memilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sumbar
"Akan tetapi gejala perilaku memilih seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, pada negara maju seperti Amerika Serikat pun juga terjadi, jadi tidak bisa semata soal rasional dan tidak rasional," ucapnya.
Simak Juga 'Gudang Penyimpanan Kotak Suara di Pesisir Selatan Sumbar Terbakar':
(rvk/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini