"Nanti kita cek, kan ada yang sengaja, ada yang... saya tidak bisa simpulkan apakah terjadi kesengajaan, human error atau tidak sengaja," ucap Ketua KPU Arief Budiman kepada wartawan di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2019).
Meski begitu, melihat kasusnya, Arief melihat ada kesalahan yang tidak disengaja. Pegawai yang menginput data mengalami kelelahan karena banyaknya data yang dientri.
"Melihat case (kasus)-nya, dari pemilu ke pemilu kita punya sistem ini, dan kesalahan ini pun, itu murni karena faktor human error. Sangat manusiawi karena kerja mereka 24 jam," kata Arief.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada yang menduga bahwa kami lakukan kecurangan, masa kami publikasikan? Jadi saya tegaskan, tidak ada niat untuk curang. Kalau terjadi karena kesalahan input, itu saya menduga murni karena human error," ujar Arief, Sabtu (20/4).
Arief berjanji pihaknya akan melakukan koreksi. Dia pun menjelaskan proses kerja petugas entri data. Menurutnya, beberapa petugas yang melakukan kesalahan entri data karena kelelahan.
"Kalau salah input kan kita lakukan koreksi, jadi yang perlu diingat oleh teman-teman itu begini, dimulai dari TPS, KPPS itu bekerja, sebagian dari mereka bahkan lebih dari 24 jam mulai pukul 06.00 WIB kan mereka sudah persiapkan," ujar Arief.
Tonton video KPU Catat 2.249 TPS Bermasalah di Pemilu 2019 :
(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini