"Sebaiknya semua menahan diri. Karena people power itu sudah terjadi tanggal 17 (April) kemarin," kata Mahfud saat dihubungi detikcom, Jumat (19/4/2019).
"People power itu artinya gerakan rakyat secara serentak dan masif untuk melakukan perubahan menentukan arah baru perjalanan bangsa dan negara dan rakyat sudah melakukan itu, yaitu mencoblos pada saat pemilu kemarin. Itu kan sudah people power namanya, bersatu untuk menentukan arah baru, yaitu apakah nanti akan dipimpin Pak Jokowi atau Pak Prabowo. Itu sudah dilakukan oleh rakyat," sambungnnya.
Menurutnya, sampai hari ini belum ada pihak yang secara resmi menang dalam kontestasi Pilpres 2019. Mahfud mengatakan penghitungan suara melalui quick count atau hitung cepat versi internal tidak mengikat dan belum resmi.
"Karena penghitungan itu harus dibuktikan dalam penghitungan resmi manual di KPU. Siapa pun yang menang nanti harus menang secara gagah, menang secara gagah itu artinya melalui perhitungan terbuka sesuai dengan undang-undang, bukan melalui quick count dan melalui hitung sendiri. Hitungan internal itu tidak mengikat, quick count juga tidak mengikat. Itu sebagai pedoman untuk diadu nanti dalam penghitungan sesungguhnya," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi meminta pendukungnya bersabar setelah mengetahui unggul dari rivalnya, Prabowo, versi quick count. Dia mengatakan hasil resmi akan diumumkan oleh KPU.
"Dari indikasi exit poll dan juga quick count tadi sudah kita lihat semua, tapi kita harus bersabar, bersabar menunggu penghitungan dari KPU secara resmi," kata Jokowi dalam pernyataannya di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakpus, Rabu (17/4).
Sementara itu, Prabowo sudah mendeklarasikan kemenangannya versi hitung cepat internal. Dia mengklaim sudah menang dengan perolehan suara 62%.
"Saya mau kasih update bahwa berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62%. Ini adalah hasil real count. Dalam posisi lebih dari 300 ribu TPS. Sudah diyakinkan ahli-ahli statistik bahwa ini tidak akan berubah banyak," ujar Prabowo di depan kediamannya, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
Simak Juga 'Membedah Proses Pemilu 2019 dari Kacamata KPU hingga Perludem':
(idn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini