"Dia kebaperan, nggak ada kita giring opini, selisihnya (survei) 20 persen, emang hasilnya dekat kok, emang survei kita akurat kok, bukan menggiring opini," ujar Hasan kepada wartawan, Rabu (17/4/2019).
Dia mengatakan salah satu bentuk keakuratan survei adalah hasil survei Cyrus pada Januari 2019 yang berbeda tipis dengan hasil quick count saat ini. Dia juga menepis tak pernah menggiring opini dari survei dan quick countnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia merasa itu giring opini, yaitu dia kebaperan aja. Survei kedua kita malah (Jokowi) 56,4 yang kita rilis turun dari 57,5 ke 56,4, artinya survei kita akurat," imbuhnya.
Dia menilai sikap Andre terlalu berlebihan. Dia juga menyebut Andre seperti orang yang tidak lulus UMPTN (ujian masuk perguruan tinggi negeri) jika masih mempermasalahkan hal tersebut
"Kalau Andre Rosiade mempermasalahkan itu tadi, itu artinya dia nggak lulus UMPTN, itu artinya dia nggak lulus UMPTN," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno menjawab Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Hasbi, yang meminta Prabowo Subianto membuka data-data survei yang memenangkannya di Pilpres 2019
"Untuk Hasan Hasbi ya, Anda menyatakan bahwa dari awal Pak Jokowi itu menang di atas 20%, lalu sekarang di quick count Anda hanya 9-10% kan," kata juru bicara BPN, Andre Rosiade, kepada wartawan.
"Wajar dong kalau kami menyatakan teman-teman lembaga survei ini menggiring opini bahwa selama ini berbulan-bulan, dari bulan Januari, Februari, Maret, April Anda masif menyatakan menang 20%. Margin errornya besar, 8%," imbuh dia," ucap Andre menambahkan.
KPU Buka Suara Usai Banyak Masyarakat Pertanyakan Hasil Quick Count, Simak Videonya:
(zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini