"Untuk Hasan Hasbi ya, Anda menyatakan bahwa dari awal Pak Jokowi itu menang di atas 20%, lalu sekarang di quick count Anda hanya 9-10% kan," kata juru bicara BPN, Andre Rosiade, kepada wartawan, Rabu(17/4/2019).
"Wajar dong kalau kami menyatakan teman-teman lembaga survei ini menggiring opini bahwa selama ini berbulan-bulan, dari bulan Januari, Februari, Maret, April Anda masif menyatakan menang 20%. Margin errornya besar, 8%," imbuh dia," ucap Andre menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre lantas menjawab tantangan Hasbi soal membuka data survei. Andre mengatakan real count KPU seharusnya jadi acuan.
"Kalau soal hitung-hitungan nanti kita tunggu saja real count KPU ya," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto menyebut banyak lembaga survei yang menggiring opini publik dirinya kalah di Pilpres 2019. Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Hasbi, menepis tudingan tersebut.
Hasan mengatakan pihak yang membuat poling (pollster) bekerja secara profesional dan bersedia diaudit atas rilis survei yang dibuat. Dia tak terima bila lembaga survei disebut menggiring isu dan menipu.
Hasan kemudian menyindir balik klaim Prabowo yang mengaku menang Pilpres 2019 berdasarkan exit poll internal yang dilakukan di 5.000 TPS. Dia menantang lembaga survei Prabowo untuk sportif membuka data-data survei tersebut.
"Saya ingin tekankan bahwa kalau demokrasi mau jalan yang lebih benar ya harus sportif dengan mengangkat data-data yang nggak bisa dibenarkan, kemudian mengklaim. Kita bersedia diaudit TPS hasilnya berapa. Apalagi ada yang ngaku 5.000 TPS itu kalau kita paksa hari ini pasti nggak akan bisa (tunjukkan)," sebut dia.
Simak Juga Video BPN: Kami Siap Terima Jika Prabowo Kalah, Tapi... (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini