"Jumlah pasien 750 tambah keluarga, ada 2000 oranglah yang tidak memilih di rumah sakit," kata Direktur RSUZA Azharuddin saat dihubungi wartawan, Rabu (17/4/2019).
Menurut Azharuddin, pihak rumah sakit sudah menghubungi pihak kecamatan untuk difasilitasi TPS. Namun hingga tadi malam tidak ada jawaban adanya pembukaan TPS di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azharuddin mengaku pihak rumah sakit sudah punya iktikad baik agar pasien dan keluarga pasien dapat mencoblos. Tapi untuk penyediaan logistik Pemilu, sebutnya, sudah ada tupoksi masing-masing.
"Kita niat baiknya kita sudah ada tapi logistik kan gak mungkin niat baik gak ada yang fasilitasi," jelas Azharuddin.
223 Orang Coblos di TPS Rumah Sakit Jiwa
Berbeda dengan RSUZA, di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh dibikin dua TPS. Di sana, sebanyak 223 warga Desa Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam mencoblos termasuk tiga di antaranya orang dengan gangguan jiwa.
Direktur RSJ Aceh, dr Makhrozal, menuturkan awalnya jumlah pasien RSJ Aceh yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 38 jiwa. Namun angka itu berkurang karena sejumlah pasien sudah diperbolehkan pulang.
"Tadi yang memilih dari ODGJ sebanyak 3 orang. Sementara 16 orang lainya yang masuk DPT sudah dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke kampung halaman masing-masing," kata Makhrozal kepada wartawan. (agse/rvk)