Surya Paloh: Hentikan Provokasi Tidak Percaya ke Penyelenggara Pemilu

Surya Paloh: Hentikan Provokasi Tidak Percaya ke Penyelenggara Pemilu

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 10 Apr 2019 19:15 WIB
Foto: Surya Paloh saat menutup rangkaian safari kampanye akbar Partai NasDem di ruangan Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (dok. Istimewa).
Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh meminta para elite untuk berhenti melakukan provokasi delegitimasi ketidakpercayaan terhadap penyelenggara pemilu. Surya ingin agar semua elite membangun persaingan yang sehat pada Pemilu 2019.

"Hentikan provokasi delegitimasi ketidakpercayaan pada penyelenggara Pemilu. Provokasi tersebut merusak dan tidak membangkitkan semangat kita sebagai bangsa yang besar," ujar Surya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (10/4). Hal ini disampaikan Surya saat menutup rangkaian safari kampanye akbar Partai NasDem di ruangan Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Surya berpesan agar para elite bangsa dapat sportif serta menghargai nilai-nilai pertandingan dalam Pemilu 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari kita bersama-sama membangun persaingan yang sehat maju bertanding dengan sportif menghargai hasil pertandingan," katanya.

Surya Paloh: Hentikan Provokasi Tidak Percaya ke Penyelenggara PemiluFoto: Surya Paloh saat menutup rangkaian safari kampanye akbar Partai NasDem di ruangan Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (dok. Istimewa).
Menurut Surya, tidak ada gunanya Indonesia mengadakan Pemilu jika hanya menimbulkan pertikaian dan sikap saling benci satu sama lain. Perbedaan pilihan dalam Pemilu merupakan hal wajar yang harus saling dihormati.

"Untuk apa bertanding bila diawali dengan pikiran saling benci yang mengancam kesatuan. NasDem ingin mengajak kesadaran bersama berkompetisi bisa saling menghargai pihak yang menang dan kalah," tuturnya.


Untuk itu dia mengingatkan para elite bangsa untuk tidak melakukan provokasi negatif dengan tujuan mengejar ambisi kemenangan dalam Pemilu. Ia juga meminta semua pihak untuk bersama-sama menghormati keberadaan penyelenggara Pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Jangan menghasut dan coba-coba mengganggu ketentraman kita sebagai satu bangsa yang telah diperjuangkan oleh para pejuang. Tugas kita ialah menjaga dan merawat kebhinnekaan," ungkapnya. (nvl/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads