MSA diamankan di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jaksel pada Jumat (5/4) pukul 02.00 WIB lalu. Polisi sempat membawanya ke RS Kramat Jati untuk diobati, hingga kemudian diperiksa polisi.
Dalam perkembangan penyidikan, MSA dan rekannya HZ (17) diketahui sudah 10 kali beraksi. HZ sudah meninggal lebih dulu karena terjatuh dari motor setelah kejar-kejaran dengan korban usai aksi penjambretan di Menteng, Jakpus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argo mengatakan, saat itu MSA dikeler (dibawa untuk pengembangan) oleh Unit 4 Subdit 3 Resmob Polda Metro Jaya pada hari Sabtu (6/4). Polisi mengajak MSA menunjukkan TKP-TKP lain.
Saat itu, polisi meminta MSA menunjukkan TKP di Pulogadung, Jakarta Timur. Kemudian, pada pukul 15.30 WIB, saat mobil melintas di jalan tol lingkar dalam, di situ MSA melakukan perlawanan.
MSA berpura-pura ingin buang air kecil dan polisi membuka borgol tersangka. Tersangka kemudian lari hingga polisi mengambil tindakan tegas dengan menembak kaki pelaku.
"Akhirnya kita bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati. Karena kehabisan darah dalam perjalanan, tersangka meninggal dunia," ungkap Argo.
Diketahui, MSA dan HZ melakukan aksi penjambretan terhadap korban Ria Nurhayati dan Ajeng Hendrarthi pada Jumat (5/4) lalu di Menteng, Jakarta Pusat. Korban kemudian mengejar kedua pelaku yang lari ke Jalan Rasuna Said.
Setibanya di depan Wisma Tugu, Jalan Rasuna Said, korban menabrakkan motornya ke motor pelaku hingga mereka berjatuhan. Kejadian ini mengakibatkan Ria meninggal di lokasi kejadian dan pelaku, HZ juga meninggal di lokasi kejadian.
Simak Juga "Aksi Tim Rajawali Menangkap Komplotan Jambret":
(sam/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini