"Buat sebagian orang, usia lansia itu disebut momok. Tetapi mari kita yakini bahwa Lansia itu keren. Lansia dan anak muda itu sama saja merupakan bagian dari konsep bergerak bersama untuk memajukan Kota Semarang menjadi semakin hebat," ungkap Hendi.
Yang penting, lanjut Hendi, adalah semuanya sama-sama happy dan bersemangat. Lansia dan anak muda, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari sisi lansia pasti lebih matang secara usia, sedangkan dari sisi pengalaman InshaAlloh lebih kaya. Sebaliknya, anak muda generasi milenial pasti memiliki kelebihan khususnya di bidang penguasaan teknologi informasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diingatkannya, bahwa setiap masa ada orangnya, begitu pula setiap orang ada masanya. Karenanya, Hendi meminta kepada para lansia untuk tak lantas putus asa atas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Wali kota juga mengingatkan peran besar seorang dr. Radjiman, ketua BPUPKI yang berusia 86 tahun saat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meski di usia lanjut, dr. Radjiman tetap memberikan kontribusi terbaiknya sebagai konseptor kemerdekaan bangsa. Karenanya, lanjut Hendi, semua orang di berbagai usia tetap memiliki peran dan support yang sama untuk memajukan bangsa Indonesia.
Tak hanya senam bersama, dalam peringatan HLUN tersebut dilakukan juga gerakan minum susu bersama, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan gigi gratis, serta bazar dari berbagai UKM lansia binaan dari masing-masing kecamatan se-Kota Semarang. Sejumlah doorprize dan hiburan disajikan untuk menghibur para lansia dari seluruh kelurahan dan kecamatan se Kota Semarang. Peringatan HLUN 2019 ini juga didukung oleh Komda Lansia Kota Semarang serta Rotary Club. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini