Jawab Sindiran Prabowo, Ma'ruf Amin: Kartu Bukan untuk Dimakan

Jawab Sindiran Prabowo, Ma'ruf Amin: Kartu Bukan untuk Dimakan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 07 Apr 2019 15:38 WIB
Ma'ruf Amin (Lisye-detikcom)
Jakarta - Prabowo Subianto menyindir pemimpin Indonesia yang sukanya bagi-bagi kartu. Sebagai pasangan calon presiden yang punya senjata berupa program dalam bentuk kartu-kartu, cawapres Ma'ruf Amin meluruskan pemahaman tentang program itu.

"Kartu itu kan alatnya untuk mendapatkan pekerjaan," kata Ma'ruf di kediamannya, Jl Situbondo No 12, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019).



Ma'ruf menjelaskan kartu-kartu yang dijanjikan Jokowi dan dirinya adalah kartu yang bisa menjamin pelatihan-pelatihan kerja. Keterampilan kerja sangat dibutuhkan banyak orang di Indonesia supaya siap masuk ke dunia kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilakukan skilling, up-skilling, re-skilling. Diberi skill dulu, kemudian diberikan Kartu Pra Kerja supaya mudah mendapatkan pekerjaan. Tidak ujung-ujung kerjaan, kerjaan. Orang kan butuh skill," ujar Ma'ruf.

"Kartu tandanya bahwa dia sudah memperoleh skill. Jadi bukan kartunya dimakan," tandas Ma'ruf.



Sebelumnya, Prabowo menirukan gaya bicara pemimpin Indonesia. Dengan memperdalam nada bicara secara jenaka, Prabowo memperagakan pemimpin Indonesia yang suka bagi-bagi kartu itu.

"Saudara-saudara sekalian, harga-harga terkendali, kemiskinan menurun, menurun dari kakek ke cucu. Kita membangun banyak infrastruktur, nanti rakyat akan kita bagi-bagi kartu," kata Prabowo dari panggung Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (7/4).

"Bung, kita butuh pekerjaan! Bukan kartu! Betul?" kata Prabowo seolah memprotes pemimpin Indonesia yang menawarkan kartu-kartu sebagai solusi kesulitan ekonomi rakyat.


Saksikan juga video 'Adu Sakti Kartu Ma'ruf Amin Vs Sandi':

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/tsa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads