Acara konser ini bertajuk "An Ancient Cultural Heritage of Indonesia", dan diselenggarakan oleh KBRI Wina, bekerja sama dengan University of Vienna pada Jumat (5/4/2019) malam. Selain gamelan dan tari pendet, peserta juga disuguhkan dengan teater terbuka dan juga open house sebagai bentuk upaya untuk memperkenalkan salah satu warisan budaya Indonesia, yakni musik Gamelan sebagai orkestra sekaligus juga sebagai musik pengiring tari tradisional Indonesia kepada masyarakat Austria. Acara ini dihadiri 200 tamu undangan dari berbagai kalangan, diantaranya pejabat pemerintah, akademisi, musisi, dan jurnalis, serta masyarakat Austria pecinta Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Wakil Kepala Perwakilan RI Witjaksono Adji, mengatakan konser ini merupakan salah satu wujud diplomasi budaya Indonesia untuk merangkul publik luas di Austria, khususnya di kota Wina. Menurutnya, diplomasi budaya seperti pagelaran gamelan ini upaya untuk perkuat hubungan bilateral Indonesia-Austria.
"Diyakini bahwa diplomasi budaya merupakan salah satu alat penting untuk membangun semangat saling memahami, saling percaya dan saling menghormati antara masyarakat Indonesia dan Austria, yang pada gilirannya akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara," kata Adji dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (5/4/2019).
Dia juga berharap pertunjukkan seni ini dapat menjadi tempat kerja sama antara Dubes RI dengan masyrakat Austria. Kehadiran warga Austria di acara tersebut dinilainya bisa menumbuhkan interaksi antara warga Indonesia dan Asutria.
"Kehadiran masyarakat Austria pada konser menunjukkan adanya ikatan kuat antara Indonesia dan Austria. Kehadiran mereka juga diyakini menunjukkan bahwa seni dan budaya memungkinkan orang untuk terhubung dan berinteraksi dengan cara sebaik mungkin, sebagai warga dunia," katanya.
Tonton juga video Menteri Susi Paddling di Banyuwangi Underwater Festival:
(zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini