"Kita temukan korban dalam kondisi yang sudah terapung, tubuhnya nelayan ini juga sudah mulai menggelembung. Diduga nelayan ini tewas sudah lebih dari satu hari karena sebelumnya sempat dinyatakan hilang,'' kata Kepala Basarnas Jambi Ibnu Haris Alhusen kepada detikcom, Rabu (3/4/2019).
Ibnu menjelaskan, nelayan itu pergi melaut bersama rombongan menggunakan perahu pada Senin (1/4) pagi. Para nelayan itu kemudian berpisah untuk mencari ikan dan akan kumpul di suatu tempat setelah selesai melaut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim gabungan dari Basarnas dan pihak kepolisian lalu melakukan pencarian terhadap korban. Masdar kemudian ditemukan tewas pada siang hari ini. Jasad Masdar itu berjarak 6 kilometer dari perahu miliknya.
"Kita belum mengetahui pasti penyebab tewasnya nelayan itu, karena kita berhasil menemukan korban berjarak 6 kilometer dari posisi perahu yang berhasil ditemukan terlebih dahulu. Kita menduga tewasnya mungkin karena hantaman air laut yang saat ini yang terbilang cukup tinggi. Namun itu semua masih dalam dugaan kita karena untuk proses selanjutnya diserahkan ke pihak kepolisian,'' kata Ibnu.
Pihak keluarga menolak Masdar untuk divisum. Petugas pun langsung menyerahkan jenazah Masdar kepada keluarga untuk segera dimakamkan.
"Karena posisi kapal itu baik-baik saja, lalu bekal makanan yang sempat dibawa nelayan itu masih dalam keadaan utuh, maka polisi sempat ingin melakukan visum, namun pihak keluarga menolak dan akhirnya kita serahkan korban ke pihak keluarga untuk dimakamkan,'' tukasnya. (knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini