"Saya tidak melihat itu dalam konteks menebar ketakutan, tapi konteksnya mengingatkan aparat, mengingatkan pemangku kepentingan, untuk tidak bermain-main dengan daulat rakyat, ketika rakyat memutuskan pilihan politiknya," ujar Dian kepada wartawan, Selasa (2/4/2019).
Menurut Dian, aparat dan pemangku kepentingan harus memegang amanah karena mereka dibayar oleh para pembayar pajak. Baginya, jabatan itu tidak seharusnya digunakan untuk melanggengkan kekuasaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian, yang juga juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini menegaskan pihaknya tidak menyerang KPU. Menurutnya, tim BPN justru bekerja sama dengan KPU untuk kepentingan bersama membenahi masalah DPT.
"Kami tidak menyerang KPU. Mari kita benahi sistem yang belum rapi, jangan sampai siapapun yang menang dipertanyakan oleh publik karena adanya data ganda. 17,5 juta data yang tidak cocok dengan NIK, ada yang lahir sama dengan Isa Almasih, jangan sampai ini nanti disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu," ucapnya.
"Kita sekarang tahu bagaimana level distrust terhadap penyelenggara masyarakat begitu tinggi. Sehingga wajar saja Pak Amien melontarkan kata-kata itu," imbuh Dian.
Seperti diketahui, Amien Rais berkali-kali melemparkan serangan ke KPU. Ia juga menuding KPU sebagai bentukan politik petahana Joko Widodo.
"Kalau menurut logika saya, from day one, sejak hari pertama itu tugas dari KPU yang terutama ini merupakanpolitical creature atau bentukan politik dari petahana ini yang memikul beban, supaya apa? Supaya petahana bisa re-elected," ungkap Amien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Bara tak menyebut nama Amien Rais, tapi ia memberi pembelaan untuk KPU soal isu yang dilontarkan Amien Rais. Bara meminta elite dan tokoh di Indonesia tidak menyebarkan ketakutan menjelang pelaksanaan pilpres pada 17 April mendatang.
"Peran elite bukan menyebarkan keresahan dan ketakutan, tapi membantu agar seluruh proses ini berlangsung secara fair, independen, dan transparan. Dan elite harus menunjukkan sikapnya yang menghormati rule of law seperti dengan membawa indikasi kecurangan ke MK, bukan sebaliknya," ucap Bara.
Saksikan juga video 'Mungkinkah Ancaman 'People Power' Masih Berlaku Saat Ini?':
(azr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini