"Ini tinggal dua minggu lagi. Nah, karena itu saya tidak ingin melihat bangsa ini terguncang gara-gara ada sebuah lembaga yang membusukkan dirinya itu kemudian menyodorkan sebuah DPT abal-abal sehingga membuat marah sebagian rakyat yang sadar bahwa ini abal-abal. Ini sesuatu yang penuh dengan fraud," ujar Amien di Ayana Midplaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).
Amien menilai Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri mengemban sebuah misi sehingga, menurutnya, wajar jika warga negara punya kecurigaan terhadap penguasa. Ia juga menyindir KPU yang menurutnya sedang memikul 'beban'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lalu mendesak agar permasalahan DPT segera dituntaskan. Jika tidak, Amien menganggap Pilpres 2019 adalah pilpres bohong-bohongan.
"Nah, kalau ini sampai hari-H tidak diubah, kalau saya lho ya, saya punya hak untuk bersuara, bahwa ini adalah pilpres bohong-bohongan. Saya mungkin akan dicerca, tapi inilah my deep opinion, deep faith, deep position, bahwa ini jelas kita nggak akan bisa mentolerir kalau terus begini," tutur Amien.
"Karena ini insult to human intelligent, ini penghinaan pada akal sehat manusia. Jadi saya memang sedikit emosi, tapi itulah saya," imbuhnya.
Amien juga kembali menyinggung soal people power. Ia akan mengerahkan 'people power' jika menemukan bukti kecurangan yang terstruktur dan sistematis.
"Jadi gini lho, jangan dibalik-balik ya. If, kalau nanti bisa kita buktikan bahwa ternyata ada kecurangan yang terukur, sistematik dan masif, itu kemudian wassalamualaikum, kita akan bergerak," tegas Amien.
"Karena itu, jangan sampai lah, please, ini tinggal berapa hari, diiris apa dibersihkan (DPT), that's it. Nah, itu tuntutan kami. Tapi kalau mau nekat, mencoba main-main, ya, silakan. Saya udah tua, mungkin juga saya di belakang lah, berdoa," pungkasnya.
Simak Juga 'Jika Ada Kecurangan, Amien Rais: Tidak ke MK, Kita People Power':
(azr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini