"Saya tidak pernah menyebut Novel orang Gerindra. Novel bukan orang Gerindra. Bagaimana dia parpol, dia kan ASN," kata Arief Poyouno kepada wartawan, Selasa (2/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuman klaim mengklaim kalau Gerindra dan Prabowo itu mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi, ya. Kalau Novel mendukung Prabowo, nggak. Nggak boleh dong, dia kan aparatur sipil negara. Novel kan tahu hukum," ujar dia.
Poyouno kemudian menyinggung terkait elite pendukung Jokowi-Ma'ruf yang ditangkap KPK. Menurut dia, semua itu murni proses penegakan hukum.
"Saya nggak pernah ngomong, saya kenal Novel juga enggak. Apa karena mungkin banyak yang ditangkap KPK sebelah sana, jadi nuduh-nuduh Novel orang Gerindra. Yang ditangkap KPK itu murni korupsi, partai-partai pendukung pak Jokowi. KPK nggak ada sangkutpaut sama Gerindra sama Prabowo-Sandi," tuturnya.
Sebelumnya, beredar isu liar mengenai Novel Baswedan yang dikaitkan dengan Partai Gerindra. Adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang mengembuskan isu Novel Baswedan sebagai 'orang' Partai Gerindra. Dia meminta KPK mengklarifikasi.
"KPK perlu menjelaskan dan mengklarifikasi adanya isu bahwa penyidiknya, Novel Baswedan, sebagai 'orang' Partai Gerindra di lembaga antirasuah itu. Klarifikasi itu menjadi penting karena menyangkut independensi KPK dalam hal pemberantasan korupsi dan KPK tidak ditunggangi kepentingan politik tertentu dalam pemberantasan korupsi di tahun politik 2019 ini," kata Neta dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (2/4/2019).
Neta mengaku juga hanya menerima isu, sehingga dia meminta klarifikasi. Isu itu, kata Neta, berkembang setelah Novel disebut oleh jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sebagai salah seorang kandidat jaksa agung. Dua Waketum Gerindra, yaitu Fadli Zon dan Arief Poyuono, menurut Neta, juga mengungkap kedekatan Novel dengan Prabowo. Bahkan, masih kata Neta, Arief Poyuono menyebut Novel dengan sebutan 'orang kita'.
KPK sudah berbicara soal isu liar ini. KPK menegaskan dari jajaran pimpinan hingga stafnya tak ada yang terkait dengan partai politik.
"KPK, mulai dari unsur pimpinan sampai pada unsur pegawai, memastikan tidak akan terkait pada kelompok politik praktis mana pun. Jadi kami harap semua pihak bisa menempatkan KPK sebagai lembaga independen tersebut," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).
Hal itu disampaikan Febri terkait nama penyidik KPK Novel Baswedan yang dikaitkan dengan salah satu parpol. Febri meminta semua pihak tak menarik KPK ke isu politik praktis.
(knv/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini